“Jadi juga Abang mendaftar sebagai peserta pembaca Yasin
Nisfu Sykban itu?” Safro bulat menjawab ya. “Jangan menyesal nanti, Bang.
Katanya asam uratnya mudah kumat kalau duduk terlalu lama. Apa kuat?” Safro
tidak mengubah sikapnya. Dia tetap meyakinkan isterinya kalau dia akan ikut
bersama puluhan jamaah masjid lainnya. Tina mendengar suaminya bersuara agak
keras menjawab pertanyaannya. Tina tidak bertanya lagi.
Malam itu Safro duduk di saf kedua dari empat saf jamaah Nisfu
Syakban. Itu sesuai saf salatnya. Setelah salat sunat, dia langsung mengambil
posisi duduk di situ. Imam sudah memberi penjelasan bahwa setiap orang akan
membaca tiga kali Surah Yasin. Ada doa-doa yang akan dipandu Imam. Safro masih
tenang pada bacaan pertama. Tapi mulai gelisah di bacaan kedua. Dan sudah Nampak
pucat menahan sakit lututnya. Sebelum yasin ketiga, Safro oleng dan terbaring ke
arah kiri. Dia sudah tidak tahan melanjutkan. Jamaah di sebelahnya membantu.
Jamaah lainnya saling pandang. Safro tak mampu melanjutkan ikut.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar