Sabtu, 02 Maret 2024

Safro Harus Kenduri Tiga Kali

MALAM ini ada tiga, Bang. Jangan lupa. Kata-kata isterinya itu teringat sejak asar tadi sore. Artinya ada tiga tempat malam ini, katanya dalam hati. Bagaimana caranya? Peliknya, isterinya mengiyakan semuanya. Safro pusing tujuh keliling memikirkan tiga undangan itu. Sebagai ustaz kampung yang selalu dipercaya memacakan doa pada acara-acara kenduri keluarga, Safro memahami undangan itu. Ini, kan menjelang Ramadhan. Ya, apsti banyak yang akan kenduri.

 Masalahnya, kenapa Ibu iyakan semuanya? Bagaimana caranya?" Safro bersuara tinggi kepada isterinya, Tina. Dia kesal sekali, tanpa konfirmasi menerima saja permintaan warga. Ditambah dengan kalimat isterinya itu. Safro sebenarnya tersinggung, meskipun isterinya hanya bercanda. Kan ada ampelopnya, Bang. Kalimat itulah yang menambah beban pikiran Safro. Akan membaca doa di tiga rumah warga adalah satu hal. Disebut-sebut ampelop, itu hal lain lagi. "Huh...pusing aku," keluh Safro. Isterinya mendengar dengusan itu.

Sehabis magrib Safro buru-buru meninggalkan masjid. Dia menuju rumah Pak Ilham. Rumah pertama yang akan menghelat kenduri menyambut Ramadhan malam ini. Safro akan memimpin tahlil dan doanya. Sebelum masuk waktu isya, Safro minta diri. Pak Ilham terkejut dan menahannya untuk makan. Mengapa buru-buru? Safro memberi tahu kalau dia harus ke rumah Bu Warti, janda di ujung kampung itu. "Ada kenduri juga. Saya juga akan memimpin doa. Bakda isya lagi." Di atas motor menuju ke rumah Bu Warti Safro tambah bingung. Jangan-jangan Pak Ilham salah sangka, katanya di hatinya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...