"Sudahlah, Tina. Kita tidak masalah, kan berbeda
pilihan? Tapi tidak perlu bertengkar gara-gara perdebatan mereka, kan?"
Safro mencoba menyejukkan hati isterinya.
Sudah dua pekan pula isterinya tidur menghadap ke dinding sejak malam
debat pertama itu. Itu tidak sehat menurut Safro. Ini malam debat kedua. Tina
sudah duduk di depan televisi. Wanita tamatan SMA, itu memang melek politik. Safro
ragu-ragu, apakah akan ikut duduk di ruang keluarga atau tidak. Takutnya
bertengkar lagi. Begitu pertanyaan di hatinya.
Ah, jangan diperpanjang, katanya di hati. Safro akhirnya
duduk di sebelah isterinya. Menghadap ke layar kaca. Keduanya ikut menyimak
Debat Capres malam ini. “Sayang, malam ini apakah kita akan ikut debat lagi?” Safro
mencoba menggoda isterinya. Tina tidak menjawab pertanyaan suaminya. Dia hanya
berbicara di hatinya, kita berbeda pilihan. Pokoknya saya tidak akan bergeser.
Saya tetap pada pilihan saya. Safro tidak berharap isterinya menjawab langsung.
Safro hanya ingin isterinya tidak perlu berubah sikap gara-gara terbawa debat
di luar televisi tersebab beda pilihan itu.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar