Sabtu, 23 Mei 2020

Berharap Fitri, Berhasilkah?

JANJI Allah, jika kita berhasil melaksanakan --mendirikan-- Ramadhan dengan landasan iman dan perhitungan --semata-mata karena Allah-- maka dosa-dosa masa lalu kita akan diampuni-Nya. Jika dosa-dosa sudah diampuni (dihapus), artinya kita kembali bersih, suci dari dosa persis seperti
dulu, bayi yang baru dilahirkan ibunda kita. Itulah yang disebut fitrah. Manusia nan fitrah, manusia yang masih suci dari noda dan dosa. Ibarat kertas putih yang belum bertulis dan bercoret apapun.

Aidil Fitri, menuju fitri. Inilah Hari Raya setelah berakhirnya Ramadhan, ini adalah hari akan sucinya kembali kita jika harapan dan usaha kita mendirikan Ramadhan benar-benar diterima Allah. Tapi apakah benar Allah menerimanya? Tentu hanya Dia saja yang tahu. Kita hanya berdoa dan telah kita iringi dengan usaha sedaya-upaya. Siang kita berpuasa menahan lapar dan dahaga dan malamnya kita melaksanakan ibadah lainnya, tarwih, witir, tadarus dan beberapa lagi lainnya. Itulah bagian dari usaha 'mendirikan' Ramadhan yang dianjurkan itu.

Selebihnya, mari kita berharap karena hanya tinggal harapan saja setelah hari ini Ramadhan sudah ditutup, Sabtu (23/05/2020) malam, itulah waktu penutup bulan suci yang Dia beri. Bulan Suci penuh ampunan, bulan penuh ketenangan rahmah dan maghfiroh-Nya.

Kini, Ramadhan Mulia sudah tiada. Usaha kita sudah lewat untuk bersamanya. Sedih tak sedih dia sudah pergi. Tiga puluh hari, satu bulan penuh adalah kesempatan terbaik kita membuktikannya, kemarin-kemarin itu. Usaha meraih ampunan berbuah taqwa itu sudah melewati kita.

Mungkin segala usaha, berbagai ibadah --wajib dan sunat-- yang sudah kita lakukan untuk mendapatkan ampunan-Nya sudah dalam genggaman dan catatan Allah. Jika itu benar-benar atas kerelaan dan keimanan yang tulus semata karena taat kepada Allah, insyaallah harapan itu akan diijabah-Nya. Usaha dan doa itu tentu akan dikabulkannya.

Sekali lagi, itu hanyalah harapan. Berhasilkah? Apakah harapan itu akan menjadi kenyataan, kelak di 'yaumil akhir' akan diberitahukan. Sungguh, demi Allah hanya Allah saja yang tahu segalanya. Optimisme kita adalah sama dengan apa yang sudah kita buktikan dalam bulan Ramadhan itu.

Besok, (Ahad, 24/05/2020) itu di Idil Fitri nan suci, kita akan saling bersalaman atau setidak-tidaknya saling berkirim salam. Jika tersebab corona alias covid-19, ini kita tidak bisa saling berjabat tangan, kita akan saling berhubungan menggunakan teknologi yang ada agar kita setara bertemu dan bersalaman sebagaimana biasa di tahun-tahun yang sudah. Yang penting kita akan saling bersilaturrahim, saling meminta dan saling memberi maaf di Idul Fitri ini. Itulah penutup Ramadhan kita, yang sarat makna.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...