BUPATI Karimun, H. Aunur Rafiq, seperti disiarkan media online, Rabu (18/05/2022) mengatakan bahwa kasus covid-19 di daerah ini dapat dikatakan sudah tidak ada. Katanya, sudah lebih dari satu pekan tidak teradapat kasus positif covid-19 di Kabupaten Karimun. Artinya tidak ada yang dirawat di Rumah Sakit dan tidak ada pula yang isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Mudah-mudahan dalam dua minggu ke depan kondisinya tetap seperti ini. Dan kalau se-Indonesia juga sama seperti kita di Karimun, mudah-mudahan kasus covid-19 akan jadi endemi dan semoga saja bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian.” Begitu pernyataan orang nomor satu Kabupaten Berazam itu, dimuat beberapa media.
Bagi kita guru atau yang bergelimang di dunia pendidikan, pernyataan ini bagaikan berita gembira. Sudah begitu lama sekolah terkungkung aturan yang mengharuskan pembatasan-pembatasan tertentu. Tidak boleh semua siswa berada di ruang kelas dan juga tidak boleh semua waktu dipakai. Intinya, di sekolah itu hanyasebentar saja. Bahkan pada periode tertentu, dulu, itu malah tidak boleh ke sekolah. Belajar di rumah saja.
Kini, alhamdulillah sekolah dibuka dengan aturan yang lebih longgar. Semua siswa boleh hadir ke sekolah meskipun belum semua waktu boleh dipakai. Apalagi sekolah-sekolah full day, belum dibernarkan diterapkan. Setuidak-tidaknya hingga dicabutnya aturan itu. Dan jika nanti sudah dicabut, harapan kita sekolah kembali normal dibuka.
Oleh karena itu, harapan covid akan segera pergi ini semoga menjadi kenyataan. Pada tahun baru (2022/2023) nanti sekolah benar-benar normal operasionalnya. Dan jika itu sudah menajdi kenyataan, pesannya adalah teteplah berhati-hati. Bupati Karimun, itu mengingatkan betul agar waspada dan hati-hati tetap menjadi kunci dalam pengelolaan penyakit ini.***
*Juga di mrasyidnur.gurusiana.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar