Minggu, 22 Mei 2022

Safro Merajuk, Anaknya Enggan Disuntik

"ITULAH, terlalu penakut. Sekarang sudah besarpun dia menjadi penakut." Kalimat itu terus menghantui otak Safro. Isterinya meradang, ketika anaknya tidak mau disuntik imunisasi. Dulu waktu kecil, ayahnya, Safro memang tidak setuju anaknya diimunisasi. Katanya, itu tidak perlu. Diberi saja makan bergizi, dia akan sehat. Tak harus disuntik-suntik. Kasihan bayi, mengapa harus disuntik? Itu tujuh tahun yang lalu, saat laki-bini ini juga berdebat sengit perihal anaknya yang akan diimunisasi di Pos Yandu sebelah rumahnya.

Kini, setelah anaknya duduk di bangku sekolah, dan peraturan sekolah mewajibkan semua anak diimunisasi sesuai surat dari Dinas Kesehatan, itu maka Safro mengalah. Dia mau ikut isterinya, anak satu-satunya itu akan disuntik imunisasi. Dari pada sekolahnya terganggu,” kata Safro mengalah. Masalahnya, Akri, anak semata wayang itu meraung-raung ketika akan disuntik. Seisi sekolah heboh dan petugas Puskesmas bersama guru tidak tega memegang dan memaksa anak Safro untuk disuntik. Akri sempat berlari di halaman sekolah ketika petugas melepaskannya karena meronta-ronta terus. Berita ini sampai ke telinga Safro.

Runyamnya, sejak pemaksaan suntik, itu Safro marah besar. Repotnya, marah Safro tidak bereaksi macam-macam. Dia justeru diam. Diam saja di rumah, bahkan hanya di kamar. Tina yang kini justeru panik, sudah anaknya tidak mau makan sejak kemarin itu, kini Safro ikut-ikut merajuk dengan berdiam diri. Tina bertanya, dia tidak menjawab. Dua beranak ini seperti kompak tidak mau makan. Tina kesal, masakannya tidak disintuh laki dan anaknya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Pertemuan Bulanan IPHI Edisi November, Lancar

PERTEMUAN Bulanan IPHI (Ikatakan Persaudaaraan Haji Indonesia) Kabupaten Karimun edisi November 2024, Ahad (10/11/2024) berjalan lancar. Dih...