SEBUAH sekolah, sebut saja SMA Q membuat satu ketentuan. Apel Pagi setiap hari. Untuk tujuan memberi motivasi. Tentu saja tidaklah istimewa info itu. Biasa saja sekolah atau kantor atau satu lembaga melaksanakan apel setiap hari. Bahkan bisa pagi dan sore. Dua kali dalam satu hari. Seperti juga mengisi absensi, melaksanakan apel pagi dan atau sore (saat akan pulang) hari, itu hal biasa.
Hanya, jika disurvey, tidaklah banyak bahkan cenderung tidak ada sekolah yang rutin melaksanakan apel setiap hari. Dari dulu hingga kini yang saya tahu, tidak banyak kalau ada. Apel rutin di sekolah lazimnya hanya setiap hari Senin. Apel awal pekan. Apel ini disebut Apel Pengibaran Bendera Senin Pagi. Biasa disingkat Apel Senin. Biasanya dilaksanakan di halaman dalam (bukan halaman depan sekolah) jika halaman depan ini tidak memadai luasnya. Peserta apelnya tentu saja seluruh warga sekolah.
Apel Pagi (sebelum masuk ruang kelas) setiap hari atau pada hari tertentu di luar Senin Pagi, sejatinya penting dilakukan. Sekurang-kurangnya dapat dipergunakan untuk memberikan motivasi kepada seluruh warga sekolah. Memberikan motivasi setiap hari atau pada hari tertentu secara rutin sangatlah berguna untuk membangun semangat bagi warga sekolah itu sendiri. Semangat bekerja bisa terjaga. Yang penting untuk terlaksananya program ini hanya perlu kesediaan menyediakan waktu untuk itu.
Pemberian motivasi pagi, salah satu program sekolah, misalnya yang disampaikan di setiap pagi atau pada hari tertentu, dalam Apel Pagi sesungguhnya dapat menjadi budaya baru dalam usaha memelihara semangat, kekompakan dan kebersamaan dalam tanggung jawab. Jika tidak mungkin setiap hari, dapat saja satu kali dalam satu pekan selain setiap hari Senin.
Sekolah yang biasanya setiap hari Jumat ada program kerohanian (Iman dan Takwa, misalnya) dan setiap hari Sabtu (sekolah yang bukan full day) ada program Senam Pagi, maka apel pagi untuk pemberian motivasi dapat dilaksanakan setiap hari Rabu dengan pertimbangan hari Selasa dan Kamis sudah terlalu dekat dengan program lainnya itu. Seperti dilaksanakan oleh salah satu SMA Negeri di Pulau Karimun beberapa waktu lalu yang melaksanakan Apel Motivasi setiap Rabu pagi. Itu tentu bagus.
Terbukti --menurut informasi warga sekolah-- bahwa kegiatan apel pagi rutin setiap hari Rabu itu telah meningkatkan disiplin guru, pegawai dan siswa untuk hadir tepat waktu. Mengingat apelnya hanya diisi pemberian motivasi oleh Kepala Sekolah dan guru (bergantian) dalam durasi waktu 5-10 menit maka kesempatan menyampaikan pesan-pesan sekolah untuk memupuk dan memperkuat motivasi akan lebih mudah karena waktunya tersedia. Problem keterlambatan guru, pegawai dan siswa yang banyak dialami sekolah dapat selalu diingatkan dalam setiap apel motivasi pagi.
Tentang 'penyakit' terlambat datang (beberapa menit dari jadwal yang ditentukan) adalah penyakit yang banyak diderita oleh warga sekolah. Absen finger print terkadang juga tidak cukup membuat guru, karyawan dan atau siswa untuk datang tepat waktu. Budaya disiplin yang belum/ tidak tertanam sejak awal adalah penyebab utamanya. Jikapun harus menggunakan hukuman tertentu untuk kasus terlambat datang ke sekolah, juga tidak mudah karena pemahaman disiplin yang belum baik.
Kalau begitu, Apel Pagi Motivasi perlu dilaksanakan oleh setiap sekolah. Apel sebelum memulai proses pembelajaran di kelas. Satu kali (hari) dalam satu pekan tidaklah akan menyita waktu terlalu banyak. Di sini akan selalu ada kesempatan untuk memperbarui tekad dan semangat.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar