ITULAH kalimat yang tepat: sulit tapi harus. Bahkan bukan harus tapi wajib. Ya, wajib agar lebih sedikit memaksa. Ternyata tanpa ada rasa terpaksa memang sering tidak bisa. Masalah apa? Itulah menulis. Maksud saya, menulis itu memang harus dipaksa.
Dari sikap terpaksa mudah-mudahan lahir sesuatu yang biasa. Jika sudah biasa maka rasa terpaksa otomatis berubah menjadi sesuatu yang mudah. Tidak ada lagi rasa sulit untuk melakukannya. Peribahasa 'alah bisa karena biasa' bisa diterapkan di sini. Bisa juga peribaha, 'karena hati bersedia mati, karena mata bersedia buta' diterapkan di sini.
Intinya, jika kita memang ingin menulis atau belajar menulis maka awalilah dengan memaksa diri untuk belajar menulis. Janmgan ditunggu hati senang atau perasaan yang enak saja baru mau menulis. Tidak jarang dalam membuat tulisan akan ditemukan berbagai kendala. Apalagi jika sudah diniatkan untuk menulis secara rutin atau dengan teratur dalam periode tertentu. Terkadang untuk memenuhi periode itu tidak selalu ada ide atau pikiran yang dapat dituangkan menjadi karya tulis. Maka satu-satunya jalan, ya dengan memaksakan diri untuk menulis. Tulislah apa saja.
Tulisan singkat dan sederhana ini pun sebenarnya adalah memanuhi keinginan untuk terus belajar menulis. Tidak ada ide yang besar atau ide yang bagus untuk ditulis, namun tetap saja harus menulis. Maka lahirlah catatan kecil ini. Ini tentu saja sekedar motivasi buat siapa saja yang merasa selalu ada kendala dalam melahirkan karya. Maka jangan berhenti pada perasaan tidak itu. Justeru perasaan tidak ada ide itulah yang perlu ditulis sehingga dia menjadi sebuah tulisan. Selamat mencoba!***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar