Selasa, 02 Juni 2020

Menulislah Setiap Hari, Agar Terekam Apa Yang Terjadi (Resume ke-1)

KULIAH ONLINE
KELAS BELAJAR MENULIS GEL.01-12 (07)
Waktu  : Senin, 01/05/2020: 19.00 s.d. 21.00
Narasumber : Wijaya Kesumah, SPd, MPd
MALAM ini adalah malam –hari—pertama kami memulai Kuliah Online 'Kelas Belajar Menulis' yang ditaja PGRI Pusat. Kuliah Online yang pesertanya bergabung dari kelompok Gelombang (Gel) 1- 12, ini tampil
menjadi narasumber malam pertama ini adalah Bapak Wijaya Kesumah, SPd MPd yang lebih dikenal dengan panggilan Om Jay. Malam ini dia membawakan materi “Berkaya dengan Menulis Buku.”  

Om Jay sudah menulis belasan buku. Tapi pada kesempatan ini dia hanya menjelaskan empat judul buku terbarunya. Dari buku-buku yang dia tulis, Om Jay mampu meraup banyak uang yang tentu saja semakin memudahkan dia dalam menunaikan tugas-tugas sehari-hari, termasuk urusan keluarga dan rumah tangga tentunya. Banyak hal-hal menarik yang disampaikan Om Jay untuk memberikan motivasi kepada peserta kuliah. Jika kita mau menulis, tentu saja kita juga bisa punya buku seperti Om Jay.
Kata Om Jay, ternyata banyak orang yang tidak tahu bahwa menulis buku itu tidaklah mudah, walaupun juga mungkin tidak terlalu susah. Diperlukan waktu yang lama dan kerjasama dengan berbagai pihak atau perorangan. Untuk itu,  Om Jay mengajak kami semua untuk menulis setiap hari. Dia punya moto yang sudah menjadi judul buku barunya,  “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi,” yang merupakan salah satu dari empat buku yang dijelaskan pada mala mini. Katanya lagi, kita harus punya blog untuk dapat menyalurkan pikiran agar menjadi karya tulis kita di blog. Agar apapun ide yang kita dapat, akan terangkum dalam tulisan di blog kita. Demikian dia menegaskan. Sebaiknya kita juga mempunyai jargon begini, "Menulislah Setiap Hari Agar Terekam Apa Yang Terjadi" yang artinya dengan menulis semua kejadian tidak akan hilang lagi. Sudah terekam melalui tulisan.
  
  
 EMPAT BUKU TERBARU OM JAY

1) Catatan Harian Seorang Guru Blogger;
2) Melejitkan Keterampilan Menulis Siswa;
3) Blogger Ternama
4) Menulislah Setiap Hari, Buktikan Apa yang Gerjadi
Benar sekali apa yang disampaikan Om Jay malam ini, agar penulis membiasakan untuk menulis setiap hari. Apapun ide-ide yang terlintas di pikiran kita, tulislah. Karena dengan itu kita tidak akan kehilangan bahan dan tulisan. Itulah yang kelak akan menjadi buku.

Lebih jauh Om Jay mengatakan, selain memerlukan waktu yang lama, untuk menulis dan menerbitkan buku, kolaborasi juga merupakan hal yang penting. Kolaborasi bisa terjadi antara sesama penulis, namun yang paling utama adalah kolaborasi antara penulis dan editor.
Menulis buku memiliki tujuan berbagi ilmu dan pengalaman, tambahnya. Dan ingat, untuk memperbanyak ide, maka kita harus rajin berkunjung ke blog orang lain.
Ada kata-kata mutiara yang dia sampaikan malam ini. Bunyinya begini,
"Rabun membaca, lumpuh menulis"
"Fokus dan banyak latihan menulis"

Kesimpulan dari kuliah online malam ini adalah menulis dan meberbitkan buku butuh kolaborasi. Penulis tidak bisa bekerja sendiri. Butuh org lain yg baik hati seperti editor yang menemukan kesalahan kita dalam menulis. Oleh karena itu nikmati prosesnya dan mulailah menulis di blog. Diminta atau tidak diminta. Blog harus kita isi dengan tulisan yg menarik dan inspiratif. Pasti akan banyak pengunjungnya tanpa kita minta.


Mari kita simak keempat buku yang disampaikan oleh Om Jay malam ini, 

1)      Catatan Harian Seorang Guru Blogger;
Apa yang disampaian Om Jay, ternyata menulis buku itu memang tidaklah mudah. Benar, memerlukan waktu yang tak sebentar juga. Kata Omjay setiap hari dia menulis di blog. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Dan Om Jay menerbitkan buku dengan judul Catatan Harian Seorang Blogger, itu adalah dengan perinsip menulis setiap hari itu. Buku ini diterbitkan setelah melalui proses selama enam bulan. Katanya lagi, untuk itu saya dibantu pak Sukarno yang melakukan editing terhadap tulisan-tulisan saya. Saat mengerjakan buku tersebut saya dan Pak Sukarno, hanya berkomunikasi di dunia internet. Bayangkan Om Jay ada di Bekasi sedangkan Pak Sukarno ada di Semarang, jelasnya.

Om Jay bertanya kepada kami dan tentu juga kepada dirinya, dari mana sumber tulisan untuk buku yang saya buat? Om Jay mengambilnya dari naskah-naskah tulisan yang ada di blog Kompasiana.com/wijayalabs. Inilah buku hasil dari menulis di blog yang telah diterbitkan, jelasnya

2)      Melejitkan Keterampilan Menulis Siswa
Menurut Om Jay, buku ini diterbitkan dalam waktu tiga bulan prosesnya. Isinya adalah hasil dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lolos masuk dalam final lomba karya tulis inovasi pembelajaran tingkat nasional. Kata Om Jay, hadiahnya keren lho, Omjay bisa mendapatkan laptop yang baru. Kemudian bisa terbang ke Bali dengan pesawat kebanggaan Indonesia yaitu Garuda. Saat di Bali pun bisa tidur nyenyak dan menikmati hotel berbintang lima. Enak kan….
Ceritanya, Omjay nggak menyangka kalau hasil PTK bisa dijadikan sebuah buku. Saya belajar dengan Pak Lukman di Jawa Timur secara online. Dari hasil belajar itulah Omjay bisa jadi tahu bahwa PTK bisa dijadikan buku. Orang baik yang bertemu saya sebut saja Ibu Hati di Bandung, beliau menawarkan menjadi editornya. Wah…itu senang banget, karena saat itu belum punya pengalaman sekali tentang menulis buku. Beruntung sekali buku itu alhmadulillah jadi dan ternyata banyak yang memesannya.
Selain bisa menjadikan buku, hasil PTK pun mendapat bonus. Bonus berupa kuliah singkat di China University of Mining Technology (CUMT). Pulang dari sana pun bisa menghasilkan rupiah sebesar Rp 21 juta. Akan tetapi ada yang lebih mahal, yaitu segunung pengetahuan dan pengalaman seluas samudra yang bisa menghasilkan karya buku kembali. Tunggu tanggal mainnya, ya… Begitu dia member semangat.

3)      Blogger Ternama
Buku ini menurut Omjay disiapkan selama enam bulan, diterbitkan oleh Pak Wiranto dari penerbit Camp Pustaka. Buku ini berisi kisah nyata hasil Omjay menulis di blog dan menjadi blogger ternama. Kegigihan mengajak kawan-kawannya membuat blog dan menulis diblog menjadi pesan dari buku ini. Omjay tak mengajari kawan-kawannya, cukup merekomendasikan belajar dari google.com dan youtube.com. Disanalah tempat orang baik yang akan banyak berbagi di internet.
Apa yang terurai dalam buku ini adalah kisah-kisah inspiratif seorang guru yang biasa saja kemudian menjadi guru yang luar biasa menjadi isi paling penting dalam buku blogger ternama ini. Rajinnya menulis diblog membuat Omjay mendapatkan udangang keliling Indonesia. Pengalaman yang paling hebat adalah saat diundang oleh Bapak Presiden Joko Widodo untuk makan siang di Istana Negara.
Banyak keajaiban saat menulis di blog, yang mengantarkan Om Jay menjadi blogger ternama. Kebahagiaan luar biasa kami rasakan sebagai suami isteri manakala mendapatkan hadiah bulan madu ke Singapura. Inilah kisah-kisah yang ingin disampaikan kepada pembaca dibuku blogger ternama. Kalau sekarang musim virus Korona yang menularkan menjadi orang terpapar bahkan bisa merenggut nyawa, akan tetapi ada ajakan mulia yang ditawarkan kepada seluruh guru agar bisa menjadi blogger ternama di Indonesia..

4)      Menulislah Setiap Hari Buktikan Apa yang Terjadi
Buku ini menurut Om Jay diterbitkan di penerbit mayor. Waktunya memang tidak sebentar, membutuhkan waktu hampir tiga tahun. Sampai saat ini Om Jay masih belum percaya kalau buku itu bisa dilahirkan dari penerbit mayor, penyebabnya karena sering kali ditolak oleh penerbit mayor.

Untuk menerbitkan buku di penerbit mayor, butuh semangat yang gigih. Bila ditolak, itu biasa. Buku ini lagi-lagi selalu ada orang baik diantara kita, dialah Mbak Abdah Khan. Nah, berkat beliaulah tulisan-tulisan Omjay disulap menjadi tulisan yang enak dan renyah untuk dibaca. Siapa yang meneribitkannya ? Penerbitnya adalah Indeks Jakarta dengan editor Mas Yuan Acita. Untuk bertemu dengan Mas Yuan Acita pun belum ada waktu yang pas, karena beliau saat ini ada di Kota Jam Gadang. Beliau sangat berjasa buku Omjay laku keras di seluruh Indonesia.

Luar biasanya dari hasil buku tersebut, Omjay bisa membeli rumah yang baru. Rumahnya tidaklah besar tapi cukup untuk berlibur bersama keluarga. Rumah itu Omjay beli di Kota Dodol Jawa Barat.
Beberapa hal penting yang ingin disampaikan Omjay kepada seluruh guru di Indonesia adalah kolaburasi. Kolaburasi adalah hal yang sangat penting. Keempat buku yang Omjya berhasil diterbitkan adalah hasil dari kolaburasi antara penulis dan editor. Penerbit yang baik tentu akan memerlukan waktu dalam proses editingnya. Inilah yang kadang kala kurang disadari oleh penulis pemula. Menulis buku bukanlah hanya mengejar kenaikan pangkat saja.

Pesan Om Jay, jadikanlah menulis sebagai bagian dari berbagi ilmu dan pengalaman. Jika mendapatkan tambahan point untuk kenaikan pangkat maka bersyukurlah itu bagian dari bonus yang bisa dihasilkan. Tapi sesungguhnya bukan poin untuk kenaikan pangkat yang diperlukan, tapi poin kesuksesan menulis buku itu sendiri. Berikut adalah beberapa pesan Om Jay,
  1. Hendaklah berbagi karena berbagi itu tidak pernah rugi. Berbagi ilmu di blog itulah yang dalam 11 tahun Om Jay lakukan;
  2. Kesuksesan itu perlu proses. Ibarat bertani, kita akan menghasilkan padi yang bagus kalau prosesenya bagus. Iimu padi itu kian berisi kian merunduk;
  3. Mulailah menulis dari yang disukai dan berusaha sekuat tenaga untuk fokus;
  4. Bila mengirim tulisan ke penerbit ikuti aturan penerbit yang dituju;
  5. Jadikanlah menulis itu sebuah kebutuhan, bagaikan kegiatan makan dalam sehari-hari;
  6. Berlatihlah menulis tiga paragraph dengan rajin;
  7. Perbanyak membaca buku best seller orang lain;
  8. Bergabunglah dengan kelas menulis adalah salah satu cara untuk mempercepat membuat buku;
  9. Banyaklah membaca. Awas “Rabun membaca lumpuh menulis,”
  10. Tulis apa adanya sesuai yang dialami.
  11. Terus berlatih menulis setiap hari
  12. Untuk menjadikan karya ilmiah menjadi buku, maka kita harus belajar langsung pada ahlinya dan menyiapkan waktu khusus
Penutup:
Aktifitas menulis dan menerbitkan buku sangatlah ditentukan oleh kemampuan kita untuk berkolaborasi. Penulis pasti tidak bisa bekerja sendiri. Penulis memerlukan orang lain yang baik hati seperti editor yang bisa menemukan kesalahan kita dalam menulis. Maka nikmatilah prosesnya dan mulailah menulis di blog yang dikelola sendiri. Isilah blog kita tanpa diminta. Blog yang dikelola harus diisi dengan tulisan yang menarik dan inspiratif. Dengan demikian pasti akan banyak pengunjung yang datang ke blog kita.***

12 komentar:

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...