Minggu, 31 Oktober 2021

Safro Kehilangan Ayam

Pentigraf: Safro Kehilangan Ayam

LAMA termenung di belakang rumah menimbulkan tanda tanya Tina, isteri Safro. “Kenapa, Bang? Tina tengok dah dua-tiga hari ini asyik termenung aja di situ?” Safro terkejut mendengar sapaan isteri tercintanya itu  dari balik pintu dapur. Rumah panggung itu terhubung bagian dapurnya dengan kandang ayam di sudut tanah rumah mereka.

Safro ingin menjelaskan kalau piaraannya hilang. Ya, gaib entah kemana. Itu Bangkok, ketusnya kemarin kepada Mukhtar tetangga sebelah yang pernah memuji calon ayam jagonya itu. Dipelihara sejak baru menetas lalu dipisahkan dari induknya karena konon anak ayam keturunan Bangkok tidak boleh sama induknya. Harus dipelihara terpisah. Kini calon ayam jago yang rencana untuk aduan itu menghilang entah kemana. Siapa yang berani mencuri ayam si brewok yang suka ngamuk ini? Hatinya geram.

“Abang kehilangan ayam itu kan? Karena itu Abang termenung tiga hari ini, kan? Tina sudah katakan, tidak usah termenung. Kalau rezeki pasti menjadi milik kita.” Tina menyerocos begitu saja kepada suaminya yang sudah menahan emosi selama tiga hari ini. Dia sudah menandai seseorang yang katanya mungkin mencuri ayam itu. Saya akan buat perhitungan, kalau nanti ada bukti dugaan saya ini. Sebelum emosinya meledak Tina menjelaskan baik-baik, kalau ayam itu sudah menjadi rezeki bersama.”Oi Abang, yang kita makan kemarin siang, itulah rendang ayam Bangkok Abang tuh, hoi.” Tina menjelaskan enteng saja sementara Safro hampir-hampir pingsan mendengar omongan bininya itu.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Catatan Kunjungan FKUB Batam di FKUB Karimun

BEBERAPA hari menjelang rencana kedatangannya ke Kabupaten Karimun salah seorang pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Batam me...