Kamis, 25 Juli 2019

Jangan Kalah oleh Lelah

KITA setuju, jika ada guru kita atau teman-teman kita atau siapa saja yang berpesan seperti bunyi judul tulisan ini: Jangan Kalah oleh Lelah. Maksudnya, jangan mudah putus asa hanya karena merasa lelah. Bahwa setiap manusia akan merasakan kelelahan, itu ya. Tapi tidak semua orang mudah menyerah, itulah yang sebaiknya.


Hmm... kalimat-kalimat itu tentu mudah saja mengucapkannya. Mudah juga menjelaskannya. Tapi apakah mudah juga membuktikannya? Inilah persoalannya. Dalam kenyataannya terbukti ada banyak di antara kita yang lupa semangat awal yang sudah terpasang. Tekad pertama ketika memulai usaha yang begitu bersemangatnya, justeru terlupakan di tengah atau di ujung usaha. Sedikit saja kendala, membuat kita lemah dan hilang gairah.

Kita memang bisa saja berbeda pendapat. Anda, atau sebagian kita akan mengatakan, dalam keadaan segalanya menyusahkan bisa saja orang mengalah atau benar-benar kalah. Tidak hanya merasa lelah, tapi sudah merasa kalah. Atas perasaan itulah tidak mustahil rasa putus asa yang lama mengendap di dada akan bergejolak menyesak dada. Dan putus asa adalah titip terakhir yang sering kita ambil.

Pada saat hidup begitu berat karena ekonomi yang yang morat-marit, misalnya maka keadaan itu akan membuat kita merasa segalanya susah. Boleh saja orang mengatakan kalau duit bukanlah segala-galanya. Tapi faktanya, tanpa duit segala-galanya bisa bermasalah. Jadi, duit juga yang menentukan. Tapi di sisi lain, ada juga pendapat yang menegaskan bahwa duit itu benar-benar menjadi penentu. Jangan menapikan, begitu dikatakan. Itu contoh dari sisi ekonomi.

Begitu juga, misalnya di sekolah. Di tempat kita (guru) mengabdikan segala kemampuannya untuk pendidikan dan pengajaran. Pada saat segala usaha kita mengelola anak-didik kita serasa sudah maksimal, misalnya namun tetap saja banyak masalah, maka kita bisa saja amerasa lelah. Anak-anak tertentu dengan karakter yang terkadang berlebihan berbuat yang tdak sepantasnya, jelas itu akan membuat kita rasa putus asa. Artinya, akhirnya kita akan kalah. Tapi, memang haruskah begitu?

Perlu memang sikap yang kokoh dari kita. Apapapun profesi kita, sikap untuk tidak mudah kalah itu perlu. Apapun pendapat dan sikap kita atas pro-kontra yang ada, pesan pokoknya adalah jangan sampai berhenti berusaha atau berjuang hanya karena sudah merasa banyak kendala atau karena merasa tidak kuat lagi. Intinya jangan mudah merasa kalah atas rasa lelah yang ada. Sesungguhnya kekuatan itu ada pada kemauan. Bukan pada perasaan lelah atau perasaan kuat. Maka, teruslah berjuang. Bisakah?***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...