Selasa, 09 Juli 2019

AKHIRNYA MENYESAL (Kisah Nyata Sahabat Kita)


INI menyedihkan. Setelah ibundanya berpulang ke rahmatullah beberapa hari lalu, barulah dia tersadar, tak ada lagi 'sandaran'. Dia benar-benar merasa sedih setelah tersadar.


Selama ini, dia memang kategori pemalas. Malas bekerja. Malas berusaha untuk mencari penghasilan, walaupun hanya untuk keperluan sendiri. Pokoknya dia benar-benar tidak menunjukkan bahwa dia sudah lebih dari sekadar dewasa. Usianya sudai hampir 30 tahun.

Apakah sikapnya itu disebabkan karena dia adalah anak bontot? Anak bungsu, anak keempat dari adik-beradik yang  kesemuanya sudah berkeluarga? Abang-kakaknya sudah mengingatkan agar bekerja, bekerja dan bekerja. Berusahalah mandiri. Berusahalah menopang hidup sendiri karena usia sudah lebih dari dewasa: 28 tahun. Harusnya sudah berumah tangga, malah. Nyatanya membujang saja.
Manja anak bungsu jangan dirawat. Itu pesan bunda dan abang-kakaknya. Tapi dia tetap pemalas. Enggan bekerja mencari penghasilan sendiri. Mengandalkan uang pensiun almarhum ayahnya yang dulu bekerja di salah satu instansi 'basah' di daerah ini. Uang pensiun itu malah terkadang diselewengkannya di belakang ibunya. Setiap uang pensiun keluar, dialah yang 'menguasai' dan sesuka hati menggunakannya. Bundanya hanya mengurut dada melihat kelakuannya. Tapi apa mau dikata, konon karena anak bungsu itu.

Kini, ibunya telah tiada. Dia tersadar belum juga bekerja. Kini, uang pensiun (alm) ayahnya tentu tak kan ada lagi. Ibunda sebagai isteri ayah, sudah tiada. Sesuai peraturan, hanya sampai isteri saja pensiunan itu dapat diwariskan. Tidak ke anak, tidak juga ke cucu. 

Sambil menatap mayat bundanya, dia membiarkan deras air matanya mengalir. Tiada kata yang dapat diucapkan lagi. Segalanya telah berlalu. Akhirnya menyesal juga.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...