Kamis, 06 Juni 2019

SILATURRAHIM SEMUANYA PENTING

Tentang saling berkunjung di Idul Fitri apakah diutamakan (kunjungan pertama pasca solat Iid) ke pejabat (atasan kita) atau ke tetangga yang lebih tua (sesepuh) kampung terlebih dahulu? Terkadang dilematis juga. Tetangga adalah yang paling dekat (rumah) ke rumah sementara atasan adalah yang terdekat (dalam dinas) kita. Bingung, kan?
#CintakuLiterasiKumenulisSetiapHari
Kalimat itu saya kutip dari status FB saya pagi (Kamis, 6/6/19) ini. Tergerak menulis itu karena selalu setiap tahunnya menemukan dilematis antara mengutamakan tetangga dekat rumah atau pejabat yang terkadang jauh rumahnya untuk dikunjungi di hari pertama. Biasanya pejabat (mungkin atasan kerja) membuat acara Open House (Rumah Terbuka) untuk masyarakat dan tentu saja untuk staf dan bawahannya juga pada hari pertama. Artinya sepulang solat Ied itu kegiatannya sudah dimulai. Sementara setelah keluarga sendiri, biasanya akan mengunjungi para tetangga terdekat rumah.

Dilematis begini sebenarnya tidaklah sesuatu yang perlu dibicarakan. Tapi ketika ada perasaan segan bahkan takut dari seseorang staff yang tak datang berkunjung ke rumah atasannya, inilah masalahnya. Karena kegiatan 'rumah terbuka' pejabat biasanya dibuat pada hari pertama, dan hanya satu hari saja, maka kesempatan di hari yang sama dengan kewajiban bersilaturrahim ke keluarga serta tetangga itulah masalahnya.

Bisa jadi, untuk keluarga kita (ayah, emak, adik-kakak, dll) saja kita sudah perlu waktu setengah hari hingga menjelang zuhur. Syukur, jika bisa sebentar saja. Lalu pada waktu yang sama, kita ingin pula ke rumah tetangga terdekat di sekitar rumah kita. Nah, ini dia. Jika kita kunjungi beberapa rumah saja, itu sudah perlu waktu lumayan lamanya. Boleh jadi, kegiatan di rumah atasan kita sudah akan selesai atau habis.

Tapi jika kita ke sana, otomatis kita lewati dulu rumah para tetangga kita. Jika mengutamakan ke sana, yang terdekat di mata akan seolah-olah terlupa. Padahal bukan dilupakan. Tapi sebaliknya juga tidak mudah. Inilah dilemanya.

Lalu? Kita aturlah waktunya. Meskipun tidak mudah, pasti ada jalannya. Katakanlah karena rumah pejabatnya jauh. Kita tidak akan ada waktu besoknya, maka kita pergi saja dulu ke sana. Kan hanya satu rumah, akan ada waktu untuk itu. Selepas itu, kita prioritaskan rumah di sekitar rumah kita. Tentu saja pada malam harinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...