Sabtu, 08 Juni 2019

Bersilaturrahim dengan Gubernur Kepri di Rumah Pribadi

Rombongan Bupati di Rumah Pribadi Gubernu Kepri
PADA hari raya kedua, Kamis (6/6/19) lalu Gubernur Kepri, Dr. H. Nurdin Basirun mengadakan Open House bersempena perayaan Idul Fitri 1440 H. Yang istimewa, khususnya bagi masyarakat Kepri yang berada di Kabupaten Karimun, terkhusus lagi yang bertempat tinggal di Pulau Karimun, 'rumah terbuka' ini dibuat di rumah pribadinya, Kampung Bukit Senang, Tanjungbalai Karimun. Biasanya, seorang pejabat sekelas gubernur atau bupati akan membuat acara 'rumah terbuka' di rumah dinas.

Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq dan Wakil Bupati, H. Anwar Hasyim, MSi sudah melaksanakan kegiatan 'menjamu masyarakat' itu pada hari pertama, Idul Fitri. Dan Gubernur Kepri sendiri sebenarnya juga sudah melaksanakan kegiatan yang sama di Gedung Daerah Tanjungpinang pada hari yang sama. Untuk kegiatan di kampung halamannya ini memang sudah menjadi kebiasaanya sejak dia menjabat sebagai bupati saat memimpin Kabupaten Karimun beberapa waktu lalu.

Pak Bupati, melaksanakan kegiatan Open House untuk masyarakat kabupaten Karimun pada hari pertama, Syawal (Rabu, 5/6/19) itu. Saya dan istreri dan beberapa keluarga lainnya ikut bersilaturrahim ke rumah bupati pagi itu. Sungguh ramai masyarakat ke Rumah Dinas Bupati. Bahkan saya dan isteri berkesempatan berfoto dengan Bupati Karimun, Pak Rafiq..

Sementara ke Rumah Wakil Bupati saya juga berusaha untuk hadir pada hari yang sama yang kebetulan juga melaksanakan 'rumah terbuka' untuk masyarakat. Satu hari itu memang ada dua rumah terbuka dari pejabat utama Kabupaten Karimun, Bupati dan Wakil Bupati.


Di pagi Kamis itu, saya mendapat telpon dari Ketua IPHI Kabupaten Karimun, H. Haris Fadillah yang menyampaikan pesan bupati. "Pak Rasyid, kita diajak berhari raya ke rumah gubernur pagi ini. Sekarang disuruh ngumpul di Rumah Dinas Bupati," katanya. Ia menjelaskan bahwa nanti sekitar pukul 10.00 rombongan bupati akan berangkat dengan naik bus Pemda.

Saya tentu saja terkejut karena mendadak begitu. Saat pak Haris menelpon itu sudah pukul 09.40. Padahal pagi itu saya sengaja belum mandi karena menyempatkan diri menyapu halaman rumah, hitung-hitung olahraga pasca puasa. Saya jawab bahwa saya belum siap-siap kaena belum berpakaian rapi untuk berhari raya. Saya tanyakan, apakah bupati mau menunggu?

Katanya ditunggu. Namun karena waktu sudah sangat singkat, jarak rumah saya ke Rumah Dinas juga lumayan jauh, maka saya mengatakan akan ikut rombongan, tapi akan langsung saja ke rumah gubernur. Tidak perlu menunggu saya di rumah dinas.

Catatan penting saya, bukanlah karena saya diajak ikut rombongan bupati. Tapi yang istimewa itu adalah bahwa Gubernur Kepri ini setiap tahun selalu memberikan kesempatan bersilaturrahim untuk masyarakat daerahnya sendiri. Walaupun dia sudah membuat acara Open House secara dinas di Rumah Kediaman Gubernur (Gedung Daerah) Tanjungpinang, dia tetap juga membuat acara yang sama di kampung halamannya. Dan itu masih di awal Syawal. Itulah istimewanya.

Saya menyaksikan, seperti tahun-tahun sebelumnya, rumah ini dipenuhi pengunjung (masyarakat) Kabupaten Karimun untuk berjumpa gubernur yang nota bene adalah putra Karimun. Bagi masyarakat di sini, Pak Nurdin bukanlah orang 'hebat' yang tidak boleh didekati. Justeru, belyau dianggap sebagai orang 'hebat' yang seharusnya didekati.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...