Kamis, 13 Juni 2019

Catatan dari Bulan Tarbiyah: Agar Allah Tak men-DO-kan Kita


SETELAH satu bulan kita dididik oleh bulan Ramadhan (1440) lalu, dan Idul Fitri adalah penanda sudah tamatnya kita dari proses pendidikan tersebut, kini kita berkewajiban membuktikan hasil pendidikan selama Ramadhan itu. Kita (baca: muslim) selanjutnya akan kembali berjalan di pelataran tanpa pendidikan Ramadhan. Pendidikan Ramadhan?

Ya. Karena bulan mulia itu juga disebut sebagai Bulan Tarbiyah, bulan pendidikan, artinya bulan tempat kita melakukan pendidikan. Baik pneidikan untuk diri sendiri maupun pendidikan kepada orang lain. Intinya, semua yang menjadikan Ramadhan sebagai sarana mendidik dirinya, tepatlah sebutan Bulan Pendidikan untuk bulan Ramadhan. Paling tidak, Bulan Tarbiyah untuk diri masing-masing kita.

Pertanyaannya, apakah kita memang sudah termasuk yang mengikuti pendidikan Ramadhan itu dengan baik? Apakah Idul Fitri yang baru saja kita lalui sebagai bukti kita sudah tamat di dalamnya benar-benar menamatkan pendidikan Ramadhan dengan benar juga? Atau Ramadhan ternyata terbiar begitu saja. Dia datang, datang sendiri dan dia pergi di Idul Fitri itu, juga pergi sendiri.

Harapan kita, jangan. Jangan sampai begitu posisi Ramadhan bersama kita. Atau benar-benar begitu? Jangan-jangan, ya jangan-jangan kita tertipu atau menipu diri sendiri? Menipu? Ya, menipu karena tidak berbuat dan bersikap sebagai mana seharusnya menyikapi keberadaan Ramadhan. Kita berniat puasa, misalnya, tapi sebenarnya tidak. Kita disyaratkan jujur, ternyata kita tetap tak jujur. Diam-diam tetap duduk di warung yang tertutup setengah pintunya.

Kalau begitu, berarti kita  termasuk kategori DO. Kita sudah di-DO-kan oleh-Nya. Tuhan sudah men-DO-kan kita. Jika Allah men-DO-kan kita itu berarti kita hanya sekadar mendapat cap lapar dan dahaga saja. Kita tidak dapat apa-apa di mata-Nya. Sedihnya.***

Catatan yang hampir sama di:  https://www.kompasiana.com/mrasyidnur/5cff5b680d82302d933c87e4/semoga-tak-di-do-tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Pesan Gubernur Saat Menutup Resmi STQH ke-11 Provinsi Kepri

GUBERNUR Kepri, H. Ansar Ahmad, menutup secara resmi perhelatan STQH (Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits) XI Tingkat Provinsi Kepri tahun 20...