SETIAP
tahun di setiap bulan Ramadhan, alhamdulillah saya dan kita selalu mempunyai kesempatan untuk berpindah-pindah solat tarwih. Dengan itu pula akan lebih banyak
pula kesempatan untuk meningkatkan hubungan silaturrahim kita dengan muslim-muslimat lain berbanding jika hanya solat pada satu masjid atau musolla saja.
Seperti tahun-tahun lalu, pada
Ramadhan 1439 (2018) ini saya dan para muballigh yang tergabung di dalam PMKK
(Persatuan Muballigh Kabupaten Karimun) mendapat jadwal 'Santapan Rohani
Ramadhan' di surau, musolla atau masjid-masjid yang ada di kabupaten ini. Pasti
lebih dari satu rumah ibadah per orangnya selama satu bulan itu.
Saya
sendiri (sesuai surat PMKK Nomor 16/ PMKK/V/2018 tanggal 10 Mei 2018) mendapat
jadwal hampir setiap malam untuk mengisi Santapan Rohani Ramadhan. Pada malam pertama -Rabu, 16/05/18 malam-- kemarin itu,
misalnya saya bertugas di Masjid Baitul Hikmah (Gg Awang Nur), lalu malam
berikutnya di Masjid Al-Ahmad (Kampung Baru, Sungai Raya). Malam keempat
kebetulan jadwal kosong, saya ikut Safari Ramadhan rombongan Bupati Karimun ke Masjid
Al-Iman di Pasir Panjang. Lalau malam selanjutnya (Ahad, 21/05/18) malam Ramadhan
kelima saya memberi tausiah di Masjid Al-Muhajirin, Bukit Tembak. Malam-malam seterusnya sudah menunggu hampir setiap malam akan bersafari dari satu
tempat ke tempat lainnya untuk memberikan sedikiit pencerahan ke jamaah.
Teman-teman
lain yang pada jadwal tahun ini ada rata-rata 30 orang di setiap kccamatan di
Pulau Karimun (Karimun, Meral/ Meral Barat dan Tebing) tentu juga mendapat jadwal
yang lumayan banyak dari PMKK. Maka dengan banyak jadwal, maka banyak pula masjid
yang akan dikunjungi dan pasti banyak juga jamaah yang akan ditemui. Tentu ada
juga jadwal khusus yang disusun oleh pengurus surau, musolla atau masjid di
luar yang dibuat oleh PMKK.
Begitulah,
Ramadhan memang memberikan ruang dan peluang untuk bersilaturrahim lebih panjang di masjid-masjid dengan banyak jamaahnya pula. Sungguh berkah yang tak dapat dihargai
dengan uang atau apapun kecuali semata penilaian Allah saja. Jika kita
benar-benar memanfaatkan ini untuk ajang silaturrahim di anatar umat Islam maka
akan terjalinlah hubungan kekeluargaan yang baik di antara sesama muslim di
banyak tempat di daerah ini. Lagi pula, agama mengajarkan bahwa setiap mukmin itu adalah bersaudara dengan mukmin lainnya. Maka jalin dan perkokohlah tali persaudaraan itu dengan baik.
Harapan
lebih penting tentu saja tidak akan muncul perselisihan dan permusuhan di antara
sesama muslim khususnya dan sesama se-Daerah bahkan se-Indonesia pada umumnya walaupun mungkin seakidah.
Di tengah isu perbedaan pendapat di antara sesama muslim (karena mungkin beda
pendapat atau mazhab dalam beragama) atau beda lainnya (seperti partai, asal-usul dan
kampung halaman, dll) maka silaturrahim dalam Ramadhan adalah salah satu solusi
yang dapat diaplikasikan. Semoga. ***
Dipublish juga di: http://www.koncopelangkin.com/2018/05/catatan-ramadhan-banyak-masjid-banyak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar