Kamis, 24 Mei 2018

Banyak Masjid, Banyak Jamaah, Banyak pula Silaturrahimnya


SETIAP tahun di setiap bulan Ramadhan, alhamdulillah saya dan kita selalu mempunyai kesempatan untuk berpindah-pindah solat tarwih. Dengan itu pula akan lebih banyak pula kesempatan untuk meningkatkan hubungan silaturrahim kita dengan muslim-muslimat lain berbanding jika hanya solat pada satu masjid atau musolla saja. 

Seperti tahun-tahun lalu, pada Ramadhan 1439 (2018) ini saya dan para muballigh yang tergabung di dalam PMKK (Persatuan Muballigh Kabupaten Karimun) mendapat jadwal 'Santapan Rohani Ramadhan' di surau, musolla atau masjid-masjid yang ada di kabupaten ini. Pasti lebih dari satu rumah ibadah per orangnya selama satu bulan itu.

Saya sendiri (sesuai surat PMKK Nomor 16/ PMKK/V/2018 tanggal 10 Mei 2018) mendapat jadwal hampir setiap malam untuk mengisi Santapan Rohani Ramadhan. Pada malam pertama -Rabu, 16/05/18 malam-- kemarin itu, misalnya saya bertugas di Masjid Baitul Hikmah (Gg Awang Nur), lalu malam berikutnya di Masjid Al-Ahmad (Kampung Baru, Sungai Raya). Malam keempat kebetulan jadwal kosong, saya ikut Safari Ramadhan rombongan Bupati Karimun ke Masjid Al-Iman di Pasir Panjang. Lalau malam selanjutnya (Ahad, 21/05/18) malam Ramadhan kelima saya memberi tausiah di Masjid Al-Muhajirin, Bukit Tembak. Malam-malam seterusnya sudah menunggu hampir setiap malam akan bersafari dari satu tempat ke tempat lainnya untuk memberikan sedikiit pencerahan ke jamaah.

Teman-teman lain yang pada jadwal tahun ini ada rata-rata 30 orang di setiap kccamatan di Pulau Karimun (Karimun, Meral/ Meral Barat dan Tebing) tentu juga mendapat jadwal yang lumayan banyak dari PMKK. Maka dengan banyak jadwal, maka banyak pula masjid yang akan dikunjungi dan pasti banyak juga jamaah yang akan ditemui. Tentu ada juga jadwal khusus yang disusun oleh pengurus surau, musolla atau masjid di luar yang dibuat oleh PMKK.

Begitulah, Ramadhan memang memberikan ruang dan peluang untuk bersilaturrahim lebih panjang di masjid-masjid dengan banyak jamaahnya pula. Sungguh berkah yang tak dapat dihargai dengan uang atau apapun kecuali semata penilaian Allah saja. Jika kita benar-benar memanfaatkan ini untuk ajang silaturrahim di anatar umat Islam maka akan terjalinlah hubungan kekeluargaan yang baik di antara sesama muslim di banyak tempat di daerah ini. Lagi pula, agama mengajarkan bahwa  setiap mukmin itu adalah bersaudara dengan mukmin lainnya. Maka jalin dan perkokohlah tali persaudaraan itu dengan baik.

Harapan lebih penting tentu saja tidak akan muncul perselisihan dan permusuhan di antara sesama muslim khususnya dan sesama se-Daerah bahkan se-Indonesia pada umumnya walaupun mungkin seakidah. Di tengah isu perbedaan pendapat di antara sesama muslim (karena mungkin beda pendapat atau mazhab dalam beragama) atau beda lainnya (seperti partai, asal-usul dan kampung halaman, dll) maka silaturrahim dalam Ramadhan adalah salah satu solusi yang dapat diaplikasikan. Semoga. ***
Dipublish juga di: http://www.koncopelangkin.com/2018/05/catatan-ramadhan-banyak-masjid-banyak.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...