PERTEMUAN yang saya harapkan itu terjadi juga. Padahal saya
tidak yakin akan bias berjumpa dengannya. Maklum saja, persahabatan selama ini
hanya terjadi dan terjalin di dunia maya. Namanya Etna Sufiati. Saya menyapanya
Bu Etna di dunia maya.
Perkenalan dan persahabatan saya dengan Bu Etna bermul a
dari hobi kami yang sama: suka menulis di media online seperti blog. Baik di
blog pribadi maupun di blog ‘kroyokan’ yang dikelola oleh lembaga tertentu.
Terutama di blog Guraru, sebuah blog yang dikelola oleh para guru saya dan Bu
Etna sering berkomunikasi melalui saling member komentar terhadap tulisan
masing-masing atau tulisan teman-teman lain yang ditayangkan.
Sebegitu kian akrabnya hubungan persahabatan dunia maya
kami, maka ketika saya dan beberapa rekan seprofesi berencana mengadakan perjalanan kunjungan ke
Surabaya, Malang dan Jogyakarta, saya teringat Bu Etna yang di blognya saya
tahu dia bertempat tinggal di Surabaya. Tempat mengabdinya di SMA Negeri 16
Surabaya.
Malam (Selasa, 05/ 11) menjelang keberangkatan ke Surabaya
saya mencoba berkomunikiasi dengan Ibu Guru Kimia ini. Melalui email dan SMS
saya mengatakan kalau besok –Rabu, 06/ 11/ 13) saya dan rekan-rekan lain akan
ke Surabaya. Saya sampaikan kalau saya ingin sekali berjumpa. Walaupun saya
tidak terlalu yakin akan bias, namun saya tetap berharap dan berdoa.
Alhamdulillah, ternyata Allah benar-benar mengabulkan
harapan saya. Bu Etna ternyata menyempatkan untuk datang ke Bandara Juanda,
menunggu kedatangan saya. Ketika pukul 14.05 pesawat Citilink yang saya
tumpangi mendarat di Bandara Juanda Surabaya dan saya kembali menmgaktifkan HP
saya, ternyata sudah ada SMS-nya yang mengatakan kalau dia pukul 13.30 sudah
bergerak ke Bandara. Tentu saya sangat bergembira. Saya telpon langsung dan
ternyata dia memang sudah berada di pintu keluar, terminal Bandara Juanda.
Benar-benar kejutan buat saya. Kami belum pernah bertemu
sebelumnya. Komunikasi lewat tulisan dan telpon beberapa saat sebelumnya,
rasanya belum cukup membuat kami saling tahu. Dia menjelaskan ciri baju dan
tempat duduknya saat menunggu saya. Saya pun menjelaskan warna baju dan jacket
saya. Dan akhirnya kami benar-benar bertemu. Kopdaran singkat itu benar-benar
terjadi.
Sayang dan sedihnya memang karena pertemuan itu hanya
beberapa saat saja. Saya tidak berbicara dan ngobrol agak lama karena saya
memang mengikuti rombongan besar perjalanan itu. Setelah berbicara tentang diri
masing-masing kami pun berpisah. Bu Etna kembali ke rumahnya yang entah di mana
sementara saya hars ikut bersama rombongan sesuai jadwal perjalanan. Bus
Pariwisata yang sudah kami carter pun
sudah lama menunggu di jalan halaman terminal.
Terima kasih Bu Etna, sudah berkenan menunggu saya di ruang
tunggu itu. Walaupun komunikasi kita berlanjut hanya di SMS saja namun rasanya
kopdaran singkat ini begitu penting buat saya. Saya merasa hubungan
persahabatan kita akan semakin kuat ke depannya. Hobi kita yang sama pasti akan
menambah semangat kita untuk meneruskannya. Itu pasti. Selamat berjuang, Bu Etna. Semoga suatu saat nanti kita bias
berjumpa lagi, amiin.***
wow, dua orang hebat saling bertemu muka!
BalasHapussalam
Omjay