Selasa, 05 November 2013

Surat Terbuka di Tahun Hijriyah: Polisi Bersih Semoga Bukan Mimpi

TIDAK berlebihan harapan akan lahirnya polisi bersih setelah Komjen Sutarman resmi memegang tongkat komando Polri. Polemik layak-tidaknya mantan Kabareskrim itu menerajui Kepolisian RI sudah berlalu. Suka atau tidak suka, Presiden SBY sudah melantiknya pada sore Jumat (25/ 10) lalu. Setelah melewati uji kelayakan dan kepatutan di DPR presiden memang tampak senang dengan pengajuan satu nama calon Kapolri itu.

Setelah sepekan lebih resmi menjadi orang nomor satu di Polri, rakyat tentu saja kian tidak sabar menanti gebrakan Sutarman. Janji manis di awal pencalonannya untuk menciptakan polisi 'bersih' layak dinanti. Walaupun di awal-awal juga ramai yang meragukan komitmen Sutarman untuk membuat polisi lebih dihargai tapi sesumbarnya di depan Dewan Terhormat, DPR-RI untuk mengubah imej polisi kotor menjadi polisi bersih kini harus kita tagih.

Di berbagai media kembali diingatkan bahwa begitu banyaknya kasus-kasus pelanggaran hukum yang mandeg selama Sutarman menjadi peneraju Bareskrim. Di sebuah media online kembali dirilis 25 kasus korupsi yang sudah lama ada tapi tidak dianggap apa-apa. Sutarman seolah-olah membiarkan saja. Sebutlah misalnya, kasus Aipda Labora Sitorus (kasus aliran dana dari seorang bintara polisi di Papua kepada beberapa pejabat Polri) yang masih hangat di telinga masyarakat. Kasus itu adalah kasus di tahun ini.

Jika dirunut ke belakang  sebutlah  kasus korupsi serifikat tanah Depo BBM Pertamina (Oktober 2012), kasus kasus korupsi Pelat Nomor Kendaraan Bermotor (2012), kasus Rekening Gayus Tambunan (2010), kasus Dugaan kasus korupsi alat kesehatan atau pengadaan barang di Kemenkes dan Kemendikbud tahun 2009 dan 2010, kasus Pembelian saham perusahaan PT Elnusa di PT Infomedia (2009), kasusPengelolaan dana PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).  dan banyak lagi. Berita yang dirilis http://www.voa-islam.com misalnya mengurutkan kasus dari tahun 2002 (kasus Jamsostek) hingga ke kasus Labora itu tadi.

Bagaiamana Bapak menyikapi tunggakan kasus yang seolah-olah terbiar itu? Jawaban untuk pertanyaan inilah sejatinya yang mesti menjadi awal gebrakan Pak Kapolri. Inilah sejatinya yang mesti dikejar. Kami sangat mengharapkan, kalau perlu selesaikan semua kasus korupsi yang melibatkan anggota Bapak terlebih dahulu. Begitu kira-kira pesan rakyat. 

Untuk gebrakan ini harus diingat pesan tetua bangsa. Pesan orang-orang bijak, kalau ingin membersihkan orang lain ya bersihkan terlebih dahulu diri sendiri. Nah, di awal tahun baru hijriyah ini alangkah baiknya Bapak bersih-bersih ke dalam. Lagi pula Bapak kan sudah berjanji akan membenahi internal terlebih dahulu. Tuntaskanlah semua kasus hukum yang dilakukan oleh anggota Polri. Insyaallah Tahun Hijryah ini akan sangat berkesan buat Bapak.

Maaf, jika harapan kami ini terlalu berlebihan. Lebih dari sekedar harapan ke Bapak, sebenarnya jika Bapak berhasil memulainya, inilah catatan tinta emas institusi hukum yang tidak akan pernah hilang dalam sejarah: Polri Bersih. Kelak KPK tidak akan berani menepuk dada lagi karena kepolisian sudah jauh lebih bersih dari pada KPK. Bisakah?***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...