Sabtu, 06 Februari 2021

Puisi: Kunci Pintaku Tak Jua Terbuka

Ternyata ku tak pernah malu menuju-Mu
Menyampaikan doa bertalu-talu seperti debu menyerbu
Berharap banyak sepanjang masa yang terkoyak 
Terkadang terasa senak di hulu dada yang paling jauh menyesak
Bagai tak berperasaan jua aku mengetuk pintu-Mu, Robb
memelas asa kepada Mu
mengalirkan air mata
padahal aku tak sudi melihat-Mu hampir sepanjang waktu

Sebegitu lama ku tak pernah malu 
membiarkan lampu-lampu waktu tak menyala menyapa
Tak jua kuhidupkan setitikpun cahaya ibadah 
Ku tak malu membentang tangan hitam legam dosa menadah doa 
Menangis tersedak berpura-pura duka

Karena itukah doa-doa tak jua diijabah
Karena itukah setumpuk gundah tak pernah sudah
Pintu-Mu tak jua terbuka menunjukkan hidayah
Karena pintuku tak juga terbuka kuncinya
Tersumbat dosa yang terus kutabur benihnya seluas hamparan hdiupku

Mengapa ku tak pernah malu meminta ampun kepada-Mu, Robb
di tengah langkah dosa yang kuayunkan sigap menghadap jurang
Mengapa ku tak malu meminta agar dosa-dosa berkarat laknat diampuni jua
Berharap syurga ada menjadi tempat aku bersama
Tapi kunci pintu pintaku tak jua terbuka

Mungkinkah aku tidak pantas meminta 
Tidak layak memelas harap agar pintu doa terbuka
Aku adalah pungguk yang tak malu menunggu bulan-Mu
Tbk,06042021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

MUI Kecamatan Meral Barat Laksanakan Raker

BERTEMPAT di Balai Nikah, KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Meral Barat, Selasa (09/12/2025) pagi telah dilaksanakan kegiatan Rapat Kerja ...