Sabtu, 06 Februari 2021

Menulis di Blog Membuka Jalan Menulis di Media Cetak

SEBENARNYA sebelum saya mengenal blog di sekitar tahun 2003-2004, itu saya sudah menulis di media lain. Saat masih di bangku mahasiswa di sekitar tahun 1980-an saya ingat saya sudah mencoba menata kata-kata melalui beberapa tulisan indah. Gendre fiksi seperti puisi dan cerpen adalah tulisan yang paling saya sukai waktu itu. Beberapa teman sejurusan di FKIP dan fakultas lainnya di Universitas Riau menjadi pemacu keinginan saya untuk menulis. Mereka, seperti Syaiful, Safruddin Saleh, Fahrunnas MA Jabbar dan banyak lagi adalah orang-orang yang rajin menulis dan mengirimkan tulisan ke koran atau majalah waktu itu.

Beberapa karya puisi dan cerpen saya sempat mampir di beberapa media cetak Daerah dan Nasional. Di Pekanbaru, tempat saya menimba ilmu di Perguruan Tinggi ada koran harian. Di Padang ada Singgalang, Haluan dan harian Semangat. Di Ibu Kota Negara saya hanya mampu menembus dapur redaksi Swadesi dan beberapa majalah (mingguan). Dari tulisan-tulisan yang termuat di media cetak itu kelak saya melahirkan kumpulan cerpen dan antologi puisi dengan tambahan tulisan di kemudian harinya.

Juga saya menulis artikel-artikel pendek. Belakangan saya lebih banyak menembus redaksi Riau Pos, Pekanbaru dan Batam Pos, Batam yang kebetulan kedua harian ini bersaudara di bawah Jawa Pos. Dan dari beberapa artikel opini saya yang terbit di harian ini juga lahir satu buku ber-ISBN. Sekali lagi, waktu itu tentu saja di media cetak, koran dan atau majalah saja kreativitas menulis tersalurkan karena blog berbasis internet belum ada. Dengan modal mesin tik royal saya menulis dan mengirimkannya ke media-media cetak itu.

Ternyata, kebiasaan menulis di media periode awal itu membantu saya untuk belajar mengelola blog dan menulis di blog di saat era internet datang. Belakangan kebiasaan menulis di blog juga membantu saya meneruskan menulis di media cetak kembali setelah keadaan memungkinkan. Itu lebih serius dengan artikel-artikel opini yang cukup panjang.

Harus saya jelaskan bahwa periode awal  saya belajar menulis di media cetak, itu benar-benar awal dan saya menganggap saya belum bisa menulis di harian atau mingguan itu sebagaimana standar yang ditentukan. Tapi saya tetap gigih belajar menulis dan mengirimkan tulisan ke media-media yang ada waktu itu. Baru setelah era internet ada dan saya menulis di blog, kembali saya mengirimkan tulisan-tulisan saya ke media cetak, harian dan mingguan itu. Era inilah yang saya rasakan saya benar-benar mampu menulis di media cetak. Tulisan-tulisan saya juga saya rasakan lebih lancar dan enak membacanya.

Tulisan periode inilah yang belakangan menjadi buku yang dicetak walaupun ada beberapa tulisan di buku itu adalah tulisan yang saya tulis di periode awal. Dua buku yang saya hasilkan di tahun 2012-2013 masing-masing kumpulan cerpen dan kumpulan opini di koran adalah bukti bahwa tulisan-tulisan saya sempat menembus koran atau majalah. Belakangan, antologi puisi juga saya bukukan pada tahun 2018 yang sebagian isinya adalah hasil ciptaan di perode awal dan periode setelah mengelola blog.

Satu hal yang ingin saya katakan adalah bahwa kebiasaan menulis di blog seperti dewasa ini sudah menjadi kegiatan sehari-hari hampir semua orang, itu sesuatu yang benar-benar berpengaruh langsung kepada kemampuan untuk menulis di media cetak. Jika tulisan-tulisan yang diposting di blog itu adalah tulisan yang menjadi kegemaran pembaca maka tulisan itu dapat dipastikan akan mudah menembus redaksi koran atau majalah. Banyak-sedikitnya pembaca blog yang disebabkan oleh tulisan-tulisan kita akan menjadi penentu tinggi-rendahnya rating blog. Blog dengan tulisan-tulisan yang digemari pembaca sekaligus berpotensi untuk mendatangkan hasil lain. Penulis blog begini juga akan mudah menulis di media cetak.

Bukti itu telah banyak dilakukan para penulis. Saya sendiri dalam tingkat yang rendah juga telah membuktikan bahwa saya mampu menulis di koran atau majalah karena sesungguhnya karena mampu juga membuktikannya di blog. Oleh karena itu harapan saya untuk terus belajar mengelola blog adalah dalam usaha untuk terus pula belajar menulis dan menghasilkan karya tulis. Sudah saatnya tulisan-tulisan yang diposting di blog nanti akan menjelma menajdi tulisan di media cetak seperti buku.

Tidak ada keraguan bagi siapapun bahwa kebiasaan dan kemahiran menulis di blog akan mengantarkan orang tersebut untuk mampu juga menulis di media cetak. Selain di majalah atau koran, media cetak itu bisa juga berupa buku. Buku yang diterbitkan oleh penerbit. Khususnya penerbit mayor yang sekaligus akan mengedarkannya. Hasil penjualannya berupa royalti juga akan menjadi bagian penghasilan dari penulisnya. Sampai saat ini, harapan ini baru dapat saya rasakan pada level yang masih rendah. Suatu saat, ingin saya merasakan hasil penjualan buku sebagaimana beberapa teman yang sudah merasakannya. Akankah?***

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

MUI Kecamatan Meral Barat Laksanakan Raker

BERTEMPAT di Balai Nikah, KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Meral Barat, Selasa (09/12/2025) pagi telah dilaksanakan kegiatan Rapat Kerja ...