Satu ketika seorang teman yang kebetulan bersama-sama dalam satu G-WA menyatakan ingin keluar grup. "Saya mau keluar grup, boleh kan?" Saya sebenarnya tidak berharap dia keluar. Tapi dengan melapor dan meminta izin keluar secara resmi dari grup, juga membuat saya merasa lucu saja. Namanya keluar grup, tidak harus minta izin. Entah kalau ketika masuk menjadi anggota ada perjanjian atau kesepakatan untuk tetap harus di dalamnya. Atau cara itu adalah etika yang sudah disepakati, ya baguslah.
Berada dalam grup WA mungkin saja menyenangkan atau sebaliknya. Teman-teman yang menyebut nyaman-nyaman saja menjadi anggota grup di WA adalah dengan alasan dapat terus menjalin silaturrahim dengan banyak teman. Jika dalam satu grup ada 200-an orang anggota, maka kesemua itu adalah teman silaturrahim kita dalam grup itu. Jika seseorang ikut empat atau lima G-WA bisa dihitung berapa banyak teman silaturrahimnya. Tentu saja ada satu atau banyak nama yang ganda karena orang yang sama ikut dalam banyak grup juga. "Banyak ikut grup WA pastinya mempunyai banyak teman. Jalinan persahabatan yang luas sudah jelas akan menyenangkan." Itu argumen seorang teman saya yang menyatakan bagus ikut banyak grup. Katanya bagus itu ikut WA.
Untuk orang yang tidak siap ikut di beberapa G-WA pada hakikatnya disebabkan oleh kapasitas HP yang terbatas. Konon HP dengan disk terbatas akan menyebabkan kebanyakan atau kelebihan aplikasi dalam HP tersebut akan menyebabkan HP-nya hank atau menjadi lelet. Ibarat orang kelebihan beban dia akan susah berjalan. Pasti saja jalannya sempoyongan jika kemampuan mengangkat beban terlalu berat. Begitu juga dengan HP. Itu kata orang yang memahaminya.
Saya sendiri tidak memikirkan kemampuan sebuah HP dalam menjalankan aplikasi. Mungkin karena saya generasi 'gapetk' awalnya. Akhirnya dalam menggunakan android tidak atau kurang memikirkan kapasitas HP. Bahkan tidak jarang anak-anak atau isteri saya menegur saya karena tidak melakukan refreshing, mmisalnya dalam memakai ponsel pintar itu. Mereka pula yang selalu mengutak-atik HP bahkan laptop saya, jika saya mulai mengeluh soal leletnya HP atau laptop.
Namun demikian, saya tidak termasuk mempermasalahkan kebanyakan G-WA di HP saya. Entah berapa puluh grup ada di HP saya, tidak pernah saya persoalkan. Belakangan, ini baru saya mencoba memeriksa kembali grup-grup yang saya ikuti. Jika ternyata grup itu memang sudah tidak aktif, ya saya baru keluar. Sebaliknya, jika di situ masih ada yang aktif dengan banyak informasi yang disampaikan, ya saya mencoba tetap berada di dalamnya. Sekurang-kurangnya saya masih bisa membaca informasi melalui grup terebut.
Jadi, apakah mempunyai banyak G-WA itu menyusahkan atau membuat resah? Tergantung perinsip masing-masing. Jika merasa resah, ya langsung saja go out. Jika merasa nyaman-nyaman saja, tetaplah berada di situ.***
Juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id
jadi ikut senyam senyum membacanya pak Haji, terkadang saya suka geli senidri karena banyak org memasukkan nomor wa saya, sekarang malah saya yg sering masukin nomor wa org ke wa group, hehehe
BalasHapusKalau selama HP masih kuat menampung sih tidak masalah. Yang mungkin masalah adalah HP-nya kuat, tetapi orangnya sudah tidak kuat mengikuti grup-grup tersebut. 😁
BalasHapusSaya senang berteman banyak khususnya via w.a grup. Kendala ya itu kapasitas hp untuk menampung semua informasi yang masuk. Kembali ke sikon. Daripada hp tambah lamban mending left saja kalau kurang penting 🙏👋🙂
BalasHapus