SELALU ada hikmah di setiap kejadian yang ada. Tuhan menyatakan bahwa tidak ada yang sia-sia dari setiap yang diciptakan-Nya. Dalam keseharian boleh saja sekilas mata kita merasa sauatu kejadian itu tidak berguna. Atau menjadi masalah. Tapi ternyata, tetap ada gunanya. Bukanlah masalahnya yang mesti dipermasalahkan.
Saat ini covid masih menghimpit. Menghimpit pikiran dan perasaan. Covid-19 terus menyemai ketakutan di sekitar kita. Antara penderitaan dan kematian, itulah yang kita rasakan dalam keseharian. Covid dicap hanya keburukan. Kehadirannya hanya buruk belaka. Mungkin ada yang sikap atau kesimpulannya begitu, Sesungguhnya ketakutan ini tetap saja ada positifnya.
Orang-orang yang tenang dan jujur tidak selamanya memupuk rasa takut atas apa saja yang dilihat atau dirasa. Dihadapi dengan sewajarnya, itulah yang dilakukan. Setiap persoalan mungkin ada kemasalahatan. Misalnya, di sebuah sekolah yang sudah lama tidak lagi ada siswanya karena corona, sekolah hanya ada gurunya karena kebijakan PJJ atau BDR. Bahkan ada sekolah yang guru dan muridnya tidak perlu datang ke sekolah. Ternyata sekolah ini, sekolah yang ada di Kabupaten Karimun, ini justeru mengisi waktu-waktu kosong gurunya untuk berolahraga.
Ini salah satu hikmah yang dapat dipetik. Para guru yang setiap hari --sekolah-- memang wajib datang ke sekolah (isi absesnsi dan mengelola pembelajaran untuk anak-anak di rumah) mereka mengambil salah satu hikmah covid dengan mengisi waktu untuk berolahraga. Karena penggunaan waktu pengelolaan PJJ itu tidak sebanyak waktu seperti bertatap muka, maka sisa waktu itu mereka pakai berolahraga. Setiap pagi, setelah absensi dan menyampaikan format daftar hadir siswa mereka masih punya waktu rata-rata 30-50 menit setiap hari. Waktu inilah yang dipakai untuk olahraga.
Jika sistem pembelajaran tatap muka mengharuskan waktu-waktu di sekolah adalah waktu pembelajaran bersama anak-anak atau siswa, kini anak-nya tidak ada. Di sekolah, sesuai kebiajakan Pemerintah hanya ada guru atau pegawai sekolah saja. Setiap hari guru atau pegawai ke sekolah untuk melaksanakan PJJ. Dengan bantuan teknologi HP android atau laptop para guru bisa mengirimkan materi entah berupa video, uraian berupa artikel dan atau bentuk lainnya jelas para guru tidak harus menunggu HP atau laptopnya sebagaimana kita menunggu di ruang kelas saat pembelajaran biasa.
"Kita berolahraga untuk menambah dan memperkuat imun dan anti bodi kita," kata salah seorang guru. Dari pada waktu-wkatu kosong itu hanya untuk duduk-duduk saja di ruang guru, lebih baik dipakai untuk berolahraga seperti berjalan kaki atau berlari-lari kecil di lapangan atau di sekitar sekolah. Begitu kata guru ini. Kebijakan seperti itu tentu saja sangatlah baik. Tidak harus berbiaya tapi badan bisa tetap sehat.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar