Jumat, 08 November 2013

Kopdaran Kilat di Juanda Surabaya

PERTEMUAN yang saya harapkan itu terjadi juga. Padahal saya tidak yakin akan bias berjumpa dengannya. Maklum saja, persahabatan selama ini hanya terjadi dan terjalin di dunia maya. Namanya Etna Sufiati. Saya menyapanya Bu Etna di dunia maya.

Perkenalan dan persahabatan saya dengan Bu Etna bermul a dari hobi kami yang sama: suka menulis di media online seperti blog. Baik di blog pribadi maupun di blog ‘kroyokan’ yang dikelola oleh lembaga tertentu. Terutama di blog Guraru, sebuah blog yang dikelola oleh para guru saya dan Bu Etna sering berkomunikasi melalui saling member komentar terhadap tulisan masing-masing atau tulisan teman-teman lain yang ditayangkan.

Sebegitu kian akrabnya hubungan persahabatan dunia maya kami, maka ketika saya dan beberapa rekan seprofesi  berencana mengadakan perjalanan kunjungan ke Surabaya, Malang dan Jogyakarta, saya teringat Bu Etna yang di blognya saya tahu dia bertempat tinggal di Surabaya. Tempat mengabdinya di SMA Negeri 16 Surabaya.

Malam (Selasa, 05/ 11) menjelang keberangkatan ke Surabaya saya mencoba berkomunikiasi dengan Ibu Guru Kimia ini. Melalui email dan SMS saya mengatakan kalau besok –Rabu, 06/ 11/ 13) saya dan rekan-rekan lain akan ke Surabaya. Saya sampaikan kalau saya ingin sekali berjumpa. Walaupun saya tidak terlalu yakin akan bias, namun saya tetap berharap dan berdoa.

Alhamdulillah, ternyata Allah benar-benar mengabulkan harapan saya. Bu Etna ternyata menyempatkan untuk datang ke Bandara Juanda, menunggu kedatangan saya. Ketika pukul 14.05 pesawat Citilink yang saya tumpangi mendarat di Bandara Juanda Surabaya dan saya kembali menmgaktifkan HP saya, ternyata sudah ada SMS-nya yang mengatakan kalau dia pukul 13.30 sudah bergerak ke Bandara. Tentu saya sangat bergembira. Saya telpon langsung dan ternyata dia memang sudah berada di pintu keluar, terminal Bandara Juanda.

Benar-benar kejutan buat saya. Kami belum pernah bertemu sebelumnya. Komunikasi lewat tulisan dan telpon beberapa saat sebelumnya, rasanya belum cukup membuat kami saling tahu. Dia menjelaskan ciri baju dan tempat duduknya saat menunggu saya. Saya pun menjelaskan warna baju dan jacket saya. Dan akhirnya kami benar-benar bertemu. Kopdaran singkat itu benar-benar terjadi.

Sayang dan sedihnya memang karena pertemuan itu hanya beberapa saat saja. Saya tidak berbicara dan ngobrol agak lama karena saya memang mengikuti rombongan besar perjalanan itu. Setelah berbicara tentang diri masing-masing kami pun berpisah. Bu Etna kembali ke rumahnya yang entah di mana sementara saya hars ikut bersama rombongan sesuai jadwal perjalanan. Bus Pariwisata yang sudah kami  carter pun sudah lama menunggu di jalan halaman terminal.


Terima kasih Bu Etna, sudah berkenan menunggu saya di ruang tunggu itu. Walaupun komunikasi kita berlanjut hanya di SMS saja namun rasanya kopdaran singkat ini begitu penting buat saya. Saya merasa hubungan persahabatan kita akan semakin kuat ke depannya. Hobi kita yang sama pasti akan menambah semangat kita untuk meneruskannya. Itu pasti. Selamat berjuang,  Bu Etna. Semoga suatu saat nanti kita bias berjumpa lagi, amiin.***

1 komentar:

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...