Pada tahun ini kembali HUT Kemerdekaan dirayakan. Di sekolah tempat dia menjadi pesuruh kebun Safro kembali berusaha merayakan hari lahirnya bersamaan dengan warga sekolah merayakan HUT RI. Tentu saja hanya dalam hatinya sendiri. Tapi ada yang membuat dia heran. Kok ada kue ulang tahun di Majelis Guru? Apa guru yang merayakan hari kelahirannya? Safro tertanya-tanya dalam hati. Kalau saja aku mampu, aku mau beli kue untuk merayakannya, jeritnya di hati.
Sehabis upacara bendera semua guru dan pegawai lainnya
berkumpul di Ruang Guru. Safro pun dipanggil ke ruang itu. "Semua kumpul di
majelis," kata piket lewat pengerasan suara. Safro dipnggil Pak Kasek ke depan
dan minta tiup lilin dengan angka 40 itu. Lalu semua yang hadir serentak
menyanyikan Selamat Ulang Tahun. Safro benar-benar terkejut sekaligus haru. Dia
bahkan meneteskan airmata. Subhanallah, katanya dalam hati saat menerima kado
yang diserahkan Pak Kasek.*""
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar