Jumat, 09 Desember 2022

Dia Kembali, Alhamdulillah

HARI Senin (05/12/2022) lalu saya menulis catatan pengalaman saya berjudul ...Ketika Kcamata itu Entah Kemana di blog pribadi saya, Mari Belajar. Inti catatan itu adalah tentang hilangnya kacamata saya. Itu saya sadari pada sore hari. Padahal kacamata itu sangat penting bagi saya. Meskipun mata saya masih bisa melihat tulisan, namun jika tulisan itu kecil seperti di halaman koran atau majalah, atau juga di halaman android, mata saya perlu bantuan kacamata agar tulisannya terang.

Dengan tidak diketahuinya keberadaan kacamata itu saya bingung. Saya berpikir  seharian Senin itu apa saja dan dimana saja saya berpergian. Karena lumayan banyak aktifitas pada hari itu, maka lumayan banyak pula tempat-tempat yang saya sambangi. Berpikir, kalau-kalau kacamata itu tertinggal. Tapi dari beberapa tempat yang saya napatilasi tidak satupun membuahkan hasil. Orang-orang yang ada di situ saat saya berada di situ juga mengatakan tidak melihat kacamata yang tertinggal.

Besok Selasanya saya terus berpikir di mana gerangan kacamata itu tercecer atau tertinggal. Tapi saya tidak bisa menjawabnya. Di rumah, di kantor yayasan tempat saya bertugas, di ATM yang saya juga kunjungi hari Senin itu pun tidak ada kacamata itu. Saya benar-benar bingung, dimana gerangan dia berada.

Saya mulai berpikir pada hari Rabunya, jangan-jangan kacamata itu terlempar keluar mobil pada saat saya naik mobil. Saya memang sering meletakkan kacamata itu di bagian depan mobil. Terkadang kacamata (atau apapun yang ada di bagian depan itu) bergerak ke kiri atau ke kanan pada saat mobil berbelok ke kanan atau ke kiri. Jangan-jangan memang sudah terlenmpar keluar mobil lewat jendela (kaca) yang biasa pula saya buka. Saya pun mulai membuat beberapa kemungkinan jika kacamata itu benar-benar hilang.

Pertama, jika tiga tidak juga ketemu maka saya menyimpulkan kalau kacamata itu memang sudah harus saya ganti. Artinya dia sudah hilang dan tidak akan kembali lagi. Kedua, saya akan membeli yang lain sebagai gantinya. Tapi saya tetap berdoa dan berharap dia akan kembali.

Di luar dugaan saya, pada pagi Jumat (09/12/2022) saya menemukannya. Kronologi bertemunya pun di luar dugaan. Pagi itu saya memakan sebuah kue. Kebetulan isteri saya membelikan kue untuk dibawa ke kantor. Setelah satu biji saya makan dan akan membuang kulitnya ke dalam tong sampah yang berada di sudut ruang sebelah kiri kursi saya, saya melihat kacamata itu ada di situ. Alhamdulillah, kata saya. Ini benar-benar doa yang diijabah, gumam saya di hati. Saya bersyukur dan menyatakan rasa bangga gembira serta berulang mengucapkan alhamdulillah.

Untuk kenyataan itu, saya menulis status baru di akun FB saya begini, "Beberapa hari entah kemana. Di Jum'ah berkah dia ada. Buncahan galau dan sabar telah menimbulkan banyak persepsi beberapa hari ini. Allah menjawab doa dengan menunjukkan di mana dia berada. Pagi ini, tanpa diduga kembali dia ada. Kacamata, alhamdulilah." Sekali lagi, terima kasih, ya Allah.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Pesan Gubernur Saat Menutup Resmi STQH ke-11 Provinsi Kepri

GUBERNUR Kepri, H. Ansar Ahmad, menutup secara resmi perhelatan STQH (Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits) XI Tingkat Provinsi Kepri tahun 20...