Bag ke-5
Bertamu di Rumah Pengasuh Ponpes Al-Falah 2
"Kita disuruh ke rumah Pengasuh Ponpes, dulu, baru nanti masuk ruangan petemuan," kata Ustaz Wahyu Amirullah yang dalam kepanitiaan perjalanan ini bertindak sebagai Ketua Seksi Acara. Pak Wahyu meminta beberapa orang diantara kami terlebih dahulu bertamu ke rumah pimpinan tertinggi pondok itu. Lalu kami --Pak Tang, Pak Jamzuri, Pak Wahyu, Pak Kholif dan saya-- menuju rumah mewah itu untuk selanjutnya masuk rumah Ustaz Cecep yang rumahnya memang berada di dalam kampus Al-Falah. Di bagian depan rumahnya itu berdiri Masjid yang cukup megah.
Bertamu di Rumah Pengasuh Ponpes Al-Falah 2
SEBELUM kegiatan utama dimulai yang direncanakan pada pukul 08.30, pagi ini ada pesan dari Ncep (salah seorang guru sekaligus tangan kanan pengasuh Ponpes, Cecep Abdullah) agar para petinggi rombongan dimohon hadir ke rumah Ustaz Cecep Abdullah, Pengasuh Ponpes Al-Falah 2 itu. Sejak hampir setengah jam kami sampai di halaman pondok, kami masih berdiri di halaman sambil ngobrol dan menunggu arahan kegiatan selanjutnya.
"Kita disuruh ke rumah Pengasuh Ponpes, dulu, baru nanti masuk ruangan petemuan," kata Ustaz Wahyu Amirullah yang dalam kepanitiaan perjalanan ini bertindak sebagai Ketua Seksi Acara. Pak Wahyu meminta beberapa orang diantara kami terlebih dahulu bertamu ke rumah pimpinan tertinggi pondok itu. Lalu kami --Pak Tang, Pak Jamzuri, Pak Wahyu, Pak Kholif dan saya-- menuju rumah mewah itu untuk selanjutnya masuk rumah Ustaz Cecep yang rumahnya memang berada di dalam kampus Al-Falah. Di bagian depan rumahnya itu berdiri Masjid yang cukup megah.
Ngobrol dan berdiskusi dengan H. Cecep Abdullah ternyata sangat menyenangkan. Sungguh, ada kesan tersendiri ketika dia menjelaskan kronologi berdiri dan perkembangan Ponpes Alfalah 2. Dia menjelaskan kalau awal berdirinya Pondok Pesantren itu adalah atas prakarsa ayahnya sendiri, KH Qori Ahmad Syarif. Bermula dari keinginan orang tuanya itu untuk mengajar orang-orang yang ingin belajar alquran. Dari satu waktu ke waktu berikutnya jumlah pelajarnya terus bertambah.
Menirut keterangan H. Cecep Abdullah bahwa Ponpes ini diamanahkan oleh Pemda Jabar untuk menetak sebanyak 6000 hafiz, yang disebut Program Satu Desa Satu Hafiz. Nantinya akan dikirim para hafiz ini ke desa-desa di provinsi ini dengan rencana besarnya setiap satu hafiz akan melatih 10 hafiz lainnya. "Tiap-tiap hafiz desa akan diberikan honor Rp 1.5 jt," kata Ustaz Cecep.
Lebih jauh pengasuh pondok itu menjelaskan bahwa rata-rata anak-anak setingkat MTs sudah harus hafal sebanyak tiga juz sebelum tamat dari Alfalah. "Untuk tamat sekolah MTs haus sudah hafal tiga juz," katanya kepada kami yang mendengarkan penjelasan tentang Ponpes Alfalah-2 ini.
Setelah seharian kami mengikuti kegiatan 'pembelajaran' di Ponpes Alfalah-2, tepat pukul 16.30 kami meninggalkan Ponpes untuk terus ke Hotel Zodiak, Bandung. Malam hari kami hanya acara bebas. Menikmati kota kembang di malam hari ternyata sangat menyenangkan.
Pagi Selasa (23/09) kami pergi ke lokasi wisata. Menuikmati suasana sejuk dan pemandangan nan indah di lokasi tersebut. Hingga sore kami hanya acara bebas saja. Berbagai kegiatan kami nikmati di lokasi wisata. Malamnya adalah malam terakhir sebelum besok kami akan terus ke Kertajati Internasional Airport untuk terbang ke Batam.***
Pagi Selasa (23/09) kami pergi ke lokasi wisata. Menuikmati suasana sejuk dan pemandangan nan indah di lokasi tersebut. Hingga sore kami hanya acara bebas saja. Berbagai kegiatan kami nikmati di lokasi wisata. Malamnya adalah malam terakhir sebelum besok kami akan terus ke Kertajati Internasional Airport untuk terbang ke Batam.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar