MEDIA pembelajaran pada dasarnya dibuat untuk membantu guru mengelola dan menyampaikan materi pembelajaran. Proses pembelajaran dengan atau tanpa media pembelajaran tentu saja akan berbeda hasilnya. Sebagai media, dia akan membantu menjembatani kehendak pendidik dan harapan peserta didik dalam satu proses pembelajaran walaupun pada hakikatnya pendidik bisa saja langsung menyampaikan materinya tanpa media kepada peserta didik.
Salah
satu media pembelajaran yang dapat dan semakin banyak dipergunakan guru saat
ini adalah video. Baik digital maupun analog, video yang dapat juga disebut
sebagai 'gambar bergerak' pada hakikatnya adalah teknologi untuk menangkap dan
merekam sekaligus memproses dan mentransmisikan gambar-gambar tersebut untuk
ditampilkan kembali sebagai mana aslinya pada waktu dan tempat lain dalam
bentuk gambar.
Memang
tidak dapat disangkal bahwa revolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
sudah sangat dahsyat dewasa ini. Kedalamnya termasuk perkembangan dan kemajuan
video itu sendiri. Pengaruh TIK --termasuk video-- sendiri sudah sangat kuat
dalam kehidupan manusia yang di dalamnya ada kita, para guru. Bagi guru, video
ternyata dan tentu saja sangat berguna dan dapat dipergunakan sebagai media
pembelajaran.
Sebagai
media dengan peran penghubung antara kehendak guru (menyampaikan materi) dan
harapan siswa (menyerap materi pembelajaran) maka kunci utama dalam membuat dan
memanfaatkan media pembelajaran adalah memastikan bahwa media pembelajaran itu
benar-benar mampu menjadi perantara yang baik. Artinya, media pembelajaran yang
dipergunakan ketika mengelola proses pembelajaran adalah media pembelajaran
yang dapat mengantarkan guru sebagai pengguna teknolgi dengan maksud
tercapainya efektivitas dan efisiensi pengelolaan pembelajaran itu sendiri.
Jika
video pembelajaran sudah dipilih menjadi media pembelajaran sebagai usaha
mewujudkan pengelolaan pembelajaran yang berbasis TIK maka guru dituntut untuk
memastikan bahwa media pembelajaran itu benar-benar mampu menjembatani fungsi
guru sebagai pendidik, pengajar dan pembimbing dengan hak-hak peserta didik
untuk mendapatkan pendidikan dalam proses pembelajaran yang baik dan
menyenangkan itu.
Beberapa
perinsip yang sudah dikemukakan Raharjo (1988) dalam membuat media pembelajaran
perlu juga menjadi sebagian dari pegangan guru. Menurutnya bahwa media yang
akan dipilih dan dibuat hendaklah jelas peruntukan penggunaannya (untuk siapa,
untuk keperluan apa dan dimana akan dipergunakan). Dalam hal ini tentu saja
media (video) pembelajaran yang akan dibuat adalah untuk peserta didik kita
dengan perbedaan tingkat kelas dan pengatahuannya. Waktu dan tempat
penggunaanny sudah pasti akan dipakai di sekolah (ruang pembelajaran) kita.
Dengan mempertimbangkan beberapa keadaan dan ketentuan yang ada itu, kita
harapkan media yang dibuat dan dipilih akan bisa dipergunakan secara maksimal
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
Sebagai
guru kita memang tidak bisa lari dari keharusan membuat media pembelajaran
termasuk media seumpama video. Dengan harapan agar kita mampu mencapai tujuan
pembelajaran yang optimal itu maka melengkapi pengelolaan pembelajaran dengan
media pembelajaran semacam video adalah menjadi sebuah keniscayaan. Sudah
banyak dan sering dikemukakan bahwa manfaat media pembelajaran (termasuk video)
itu sangat banyak dan luas. Manfaat itu misalnya, 1) dapat memaksimalkan
pencapaian tujuan pembelajaran; 2) memberi kemudahan dalam proses pembelajaran
untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pembelajaran; 3) mampu merangsang
peserta didik untuk mandiri dan saling berinteraksi; 4) akan meningkatkan
motivasi dan daya serap peerta didik; dan pasti masih banyak lagi manfaatnya.
Dari
catatan sederhana itu dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya penggunaan video
pembelajaran (termasuk media pembelajaran lainnya) adalah agar sebagian atau
semua pesan yang akan disampaikan dalam pembelajaran yang akan dilakukan dapat
tersampaikan melalui media tersebut. Selain itu diharapkan media itu akan menciptakan
kemudahan dalam proses pengelolaan pembelajaran. Kemudahan yang diharapkan guru
sesungguhnya adalah kemudahan bagi peserta didik dalam menerima materi
pembelajaran itu sendiri. Kemudahan bagi guru, walaupun juga diharapkan tapi
yang diutamakan adalah kemudahan bagi siswa sendiri.*** (dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar