Sabtu, 01 Maret 2014

Catatan Perjalanan Pertemuan MKKS



PERJALANAN untuk pertemuan MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMA/ MA hari ini, Sabtu (01/ 03) merupakan perjalanan yang terberat berbanding pertemuan-pertemuan sebelumnya. Pertemuan MKKS yang digilirkan dari satu sekolah ke sekolah lainnya membuat perjalanan menuju sekolah tempat pertemuan mermpunyai catatannnya sendiri-sendiri.


Untuk pertemuan bulan Maret 2014 ini, misalnya sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya, pertemuan akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Moro, di Dusun Niur Kecamatan Moro. Sekolah yang baru berdiri tiga tahun lalu itu memang berlokasi di tempat yang terbilang jauh dari kota kecamatan. Berada di Pulau Combol, Sugi, Kecamatan Moro, sekolah ini memerlukan perjalanan laut lebih dari satu jam dari Pelabuhan Moro ke Pelabuhan Niur Permai, Dusun Niur. Para Kepala Sekolah yang berada di Pulau Karimun (tujuh sekolah) bahkan harus berangkat dari Pelabuhan Karimun menuju Pelabuhan Moro terlebih dahulu baru melanjutkan perjalanan laut ke Dusun Niur itu. Sungguh perjalanan yang cukup melelahkan.

Kami yang berada di Pulau Karimun, pagi-pagi sekitar pukul 07.30 sudah berangkat dari Pelabuhan Domestik Tanjungbalai Karimun. Dengan menumpang KM Kurnia Jaya kami berangkat dan sampai di Pelabuhan Moro pukul 08.40. Istirahat sebentar, kami meneruskan perjalanan laut dengan menggunakan bot pancung pada pukul 08.50. Tepat pukul 10.00 kami sampai di Desa Niur, lokasi sekolah. Kami disambut dengan bunyi kompang yang dibawakan oleh para siswa/ wi SMA Negeri 2 Moro. Dan pukul 10.10 WIB kegiatan MKKS sudah dimulai.

Perjalanan laut satu jam antara Karimun ke Moro sebenarnya tidaklah terlalu berat. Gelombang laut tidak terlalu kuat. Tapi penumpang yang padat dengan kapal yang tergolong kecil, membuat kenyamanan perjalanan ini agak terganggu. Tidak terasa juga ada pendingin udara di ruangan yang rada pengap itu. Alhamdulillah, perjalanan lancar dan selamat dengan aman sampai di Moro.

Jika pelayaran Karimun- Moro aman dan lancar tapi pelayaran dari Moro ke Niur sedikit menegangkan. Dengan naik bot pancung yang relatif kecil (lebar satu meter setengah saja, panjang antara 6-7 meter hanya beratap kembes) rasanya menaiki bot ini sangat menakutkan. Gelombang memang tidak terlalu kuat. Namun kami harus rela tersiram percikan air laut yang terbawa angin ke dalam kapal. Maklum, botnya tidak berdinding dan tidak juga beratap permanen. Perjuangan yang menegangkan, kata saya dalam hati. Padahal saya saya sudah sangat biasa naik motor seperti ini. Bertugas di pulau-pulau kecil seperti di Kabupaten Karimun, harus mau dan mampu menggunakan kenderaan seperti ini.

Selain siraman air laut, perjalanan yang jauh dengan satu jam lebih perjalanan juga membuat satu ketakutan tersendiri bagi kami para Kepala Sekolah. Kami cukup merasa tegang berada dalam bot kecil itu. Beberapa orang di antara kami bahkan tidak berani berbicara apalagi bergurau sebagaimana biasanya. Jelas itu karena merasa takut. Terbayang jika bot ini oleng dan  masuk air. Kami sama sekali juga tidak dilengkapi dengan pelampung oleh kapten bot itu. Dan jika terjadi sesuatu (karam, misalnya) tentu saja kami akan mati konyol di laut yang amat dalam itu. Itulah yang menakutkan kami.

Tapi alhamdulillah kami selamat sampai di Pelabuhan Niur Permai di Dusun Niur. Para siswa SMA Negeri 2 Moro yang sudah menunggu sejak beberapa menit sebelumnya bersama para guru, tampak lega karena kami sudah sampai. Dengan tepukan kompang, mereka menyambut kami bagaikan pejabat teras kabupaten yang dating berkunjung. Seingat saya, inilah pertama kali para Kepala Sekolah disambut kompang dalam perjalanan pertemuan MKKS yang memang rutin setiap bulan. Kali ini terasa istimewa pertemuan ini.

Dari pelabuhan kami berjalan kaki beberapa menit lalu kami diantar dengan menggunakan kenderaan roda dua. Sejumlah siswa dan guru yang memiliki kendaraan bermotor membawa kami kami menuju SMA Negeri 2 Moro yang berjarak kurang lebih satu kilo meter dari pelabuhan.

Istirahat sebenar pertemuan pun dilaksanakan sesuai agenda yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pertemuan berjalan dengan lancer sampai menjelang waktu zuhur. Selepas zuhur di masjid Dusun Niur kami kembali naik bot yang sama menuju Moro. Dan dari Moro –para Kepala Sekolah yang bertugas di Pulau Karimun dan sekitarnya-- meneruskan perjalanan laut lagi ke Karimun. Sekali lagi, alhamdulillah, pejalanan kami berjalan dengan lancar dan aman walaupun cukup menakutkan. Pertemuan dengan segala agendanya juga tercapai dengan baik. Sykur sekali! ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Catatan Kunjungan FKUB Batam di FKUB Karimun

BEBERAPA hari menjelang rencana kedatangannya ke Kabupaten Karimun salah seorang pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Batam me...