AMBURADULNYA pelaksanaan UN (Ujian Nasional) Tahun 2013 ini telah menjadi diskusi berkepanjangan di mana-mana. Koran mengulas, majalah ikut membahas dan televisi pun menjadikan UN sebagai materi perdebatan antar pakar. Seperti pada malam (Selasa, 23/04/13) ini, sebuah televisi swasta Nasional menjadikan UN sebagai materi diskusi dalam acara ILC (Indonbesian Lawyear Club).
Yang menarik buat saya dalam diskusi antara para pakar, pejabat dan bahkan mantan pejabat itu adalah adanya pro kontrra antara dilaksanakan atau dihapuskannya UN. Yang tidak menyetujui memandang UN sebagai sesuatu yang hanya menimbulkan masalah. Gara UN banyak para peserta didik yang stres. Bahkan dikatakan juga kalau yang stres tidak hanya anak-didik tapi juga guru, orang tua dan Kepala Sekolah. bednarkah?
Tapi yang pro menganggap UN harus tetap dilaksanakan. Dari banyak yang menyetujui UN dilaksanakan terdapat seorang tokoh Nasional, Jusuf Kalla (JK). Dia adalah seorang tokoh yang juga mantan Wakil Presdian. Ternyata Pak JK sangat kokoh pada pendiriannya kalau UN harus tetap dilaksanakan. Dengan UN akan terukur seperti apa mutu pendidikan bangsa ini. Tentu saja dengan syarat UN harus dilaksanakan dengan baik dan benar. Harus jujur dan bertanggung jawab.
Saat ini amburadul pelaksanaan UN memang disebabkan oleh tidak terpenuhinya pendistribusian soal UN sesuai waktu yang ditetapkan. Akibatnya ada sekolah yang dapat melaksanakan UN tepat waktu yang ditentukan dan ada pula yang tidak dapat melaksanakan tepat waktu. Dan akibat kekacauan inilah kembali timbul isyu bahwa UN tidak layak dilaksanakan.
Namun demikian, menurut saya UN harus tetap dilaksanakan asal sesuai aturan yang benar. Jangan gara-gara kekeliruan dan kesalahan teknis lalu UN dibatalkan. Itu tidak tepat. Jadi, UN sebaiknya memang harus terus dilaksanakan.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar