Minggu, 17 Desember 2023

Safro Sedih Mertuanya ke Masjid

SEJAK menikah dengan anaknya Safro tidak pernah melihat mertuanya ke masjid yang jaraknya sangat dekat ke rumah mereka. Kalau ditanya, Pak Sa'id, mertuanya itu cenderung marah. Kalau sudah begitu, Tina, isterinya akan membela ayahnya. "Tidak usah ditanya-tanya juga, Bang. Ayah memang belum mau salat ke masjid. Katanya salat di rumah juga sah." Safro justeru tak pernah melihat mertuanya salat di rumah seperti pembelaan isterinya itu.

Kini Pak Sa'id telah pergi petang kemarin.  Setelah dirawat satu pekan di RS Pemerintah itu, dia menghembuskan nafas terakhirnya bersama penyakit jantung yang diidapnya. Justeru setelah mati keluarga besar mertuanya ngotot minta Pak Sa'id disalatkan di masjid. Safro Sedih. Baru kini mau ke masjid? Semasa hidup tak sekalipun? Safro meropek sendiri di perutnya. Kini keluarga malah minta dibawa ke masjid. Sedih hatiku, jerit Safro dalam hati. Namun Safro tidak mengungkapkan rasa sedihnya.

Akhirnya janazah itu dibawa juga ke masjid. Imam masjid kebetulan sedang tidak di tempat. Lama sekali menanti mayat akan disalatkan. Akhirnya Safro maju. Dia memimpin jamaah yang sudah berdiri lama. Setelah salam, Safro melihat jamaah salat janazah itu hanya beberapa orang saja. Safro memekik. Meraung. Orang mendiamkan Safro yang dikira sedih karena kematian mertuanya. Sesungguhnya Safro sedih karena jamaah salat janazah itu hanya sebanyak jari sebelah tangannya saja.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...