Selasa, 29 Desember 2020

Catatan dari Launching Buku Pantun Mutiara Budaya Indonesia (1)

BERTEMPAT di Hotel Golden View, Batam Sabtu dan Ahad  (26-27/12/2020) sesuai rencana dilaksanakan kegiatan  launching (Peluncuran) Buku Pantun Mutiara Budaya Indonesia. Rencana ini sudah dibicarakan dan diputuskan jauh-jauh hari. Satu-dua bulan sebelumnya sudah ada pemberitahuan ini via grup WA yang anggotanya para penulis pantun yang digagas Peruas (Perkumpulan Rumah Seni Asnur).

Kegiatan yang terkesan istimewa dan mewah, ini diikuti oleh para penulis pantun yang tergabung dalam buku Antologi Pantun Budaya Indonesia yang diterbitkan oleh Peruas. Ada 100-an pemantun yang hadir dari 359 pemantun yang ada pada buku Kumpulan Pantun Mutiara Budaya Indonesia yang terbit pertama kali November 2020.

Adapun nama-nama pemantun yang hadir (di luar pesrta Kota Batam sebagai tuan rumah) adalah 1.  Hanny Mahanik (Jakarta); 2 . Tarmizi ( Bengkulu); 3.  Yuliartini (Bengkulu); 4 . Elvah (Bengkulu); 5. Susan Fitriasari ( Jawa Barat); 6.  Rina Susanti. (Riau); 7.  M.Syarifudin +Ibunya  (Mrnti Riau); 8. Leni Rosmita ( Rohul - Riau); 9. Ilah Nafilah. (Riau); 10. Kensriana. ( Jawa Timur); 11. Hj. Asrofiyana+Suami.(Plmbng   Sumsel); 12. Siti Sundari + 4 Dws + 2 Anak (Meranti -Riau); 13. Harini (Jambi); 14. Anggraini.( Jambi); 15. Sri Retnaningtyastuti + Suami (Sumsel); 16. Budi Setiawan ( Kehormatan Jatim); 17. Nyayu Rodiah+ Suami (Plmbng Sumsel); 18. Endang Susilowati.( Tg Pinang- Kepri); 19. Yulismar.( Tg Pinang - Kepri); 20.  R. Deifi + Suami.( Karimun - Kepri); 21. Yuniwiarti + Suami.   ( Plmbng Sumsel); 22. Mardina  ( Bukit Tinggi); 23. Zuhartina + Suami (Bangka Belitung); 24. Afrida. ( Depok,); 25.  Muawanah ( Depok); 26.  Embun + Suami Surabaya); 27.  Suyati (Bengkulu Utara); 28. Kasiati ( Bengkulu Utara); 29.Azizah. (Anambas); 30.  Sabariah. (Aceh); 31.Arni. + Anak.    (Dumai Riau); 32. Ely Puspitaningrum ( Sidoarjo Jatim); 33. Sri Rahayu Fudji  ( Maluku Utara); 34. Ida Suryani (Bengkulu Utara); 35. Samin ( Jakarta); 36. Rismalasari ( Bogor); 37. Yati Hartati. (Bogor); 38. Wilda Suryani (Sumatera Barat); 39. Yuni Mularsih+ Suami ( Palembang); 40. Suhartatik. (Sidoarjo Jatim); 41.  Atafas  ( Sidoarjo Jatim); 42.  Erlawana.   ( Aceh); 43.  Zahratul Dwi Safrina (Aceh); 44.  Masnidar (Sumbar); 45. Widya Rahmi. (Sumbar); 46.  Muzdalifah.    (Sumbar ); 47.  Amlas. (Sumbar); 48. Asnidar.( Sumbar); 49.  Ajolantarmizi + Keluarga (Bengkulu); 50. M.Rasyid Nur + Isteri (Karimun- Kepri); 51.  Erman Zaruddin ( Kehormatan - Bintan) ; 52. Soleha + Pendamping ( Jakarta); 53. Rosalina. (Bekasi); 54. Tuti T. Adi ( Jakarta); 55. Yurnelis.  ( Sumbar); 56.  Muflihah.  (Palembang Sumsel); 56.  Sy.Sutiyah.    ( Sidoarjo Jatim); 57.  Diah Mertianti Talkah+ Anak ( Anambas); 58.  Yuli Fatimah +Suami ( Batam); 59. Umar Zain + Istri. (Medan); 60.  Kordia Habsah. (Sumatera Selatan); 61. Triana Hestisari. ( Jambi); 62.  Zenimarhayati.  (Jambi); 63.  Edi Selamat Ritonga + Istri ( Anambas); 64.  R. Novalia Nurchayani ( Bengkulu); 65.  Ainun.   ( Karimun); 66.  Desilawati ( Bengkalis); 67. Nizariah + Anak ( Aceh); 68. Satriana.  (Kendari Sulsel); 69. Dian (Jabar); 70. Betti Octryani.  (Bengkulu); 71.  Rara Sri Wulandari (Bengkulu); 72. May Suryanti.( Sijunjung Sumbar); 73. Nifrina. ( Sijunjung Sumbar); 74. Magdalena Lubis+Suami (Medan Sumut); 75. Sri Handayani (Jatim); 76. Syofini. ( Sumbar); 77. Irdanola. ( Sumbar); 78. Yulyam Farida (Bengkulu); 79.  Yanti Harleni ( Bengkulu Utara).

Angka 79 itu adalah pemantunnya saja. Pemantun yang terdaftar pada catatan panitia. Jika ditambahkan dengan isteri/ suami serta peserta (pemantun) dari Batam yang jumlahnya 50-an orang maka jumlah hadirin pada Launching Buku Pantun Mutiara Budaya Indonesia ini kurang-lebih 200 orang. Ramai sekali.

Istimewanya acara peluncuran Buku Pantun Budaya Nusantara adalah karena buku yang diluncurkan itu adalah buku lux edisi terbatas. Hanya dicetak (tahap pertama ini) sebanyak penulisnya saja. Ditambah untuk beberapa koleksi. Dan didisain sedemikian rupa dengan tata letak yang apik. Tentu saja berwarna penuh.

Kalau diamati daftar nama peserta dari panitia, itu kelihatan bahwa peserta ini datang dari berbagai daerah di Tanah Air. Peserta itu ada yang berasal dari Aceh hingga Indonesia Timur sana. Ada dari Kendari, NTT bahkan dari Indonesia Timur lainnya selain dari daerah-daerah di Pulau Sumatera.

Kegiatan malam pertama, (Sabtu malam) adalah, setelah registrasi dan check in di hotel sejak siang hingga petang, lanjut makan malam. Hidangan pakai kotak karena covid-19. Selanjutnya hiburan dan ramah-tamah di Golden Prown, samping Golden View berupa gladi bersih latihan untuk malam puncak, Ahad malam.

Beberapa orang tampil dalam acara ramah tamah ini bercerita panjangnya perjalanan dari daerahnya ke Batam. Ada dari Kendari yang harus transit di Makasar, Surabaya baru sampai di Batam. Umumnya dari Indonesia Timur dan Tengah harus transit sebelum sampai ke Batam. Begitulah mereka berkisah.

Acara malam ini benar-benar hiburan kekeluargaan. Hadir, Pak Sekdako Batam bersama ibu. Dan tentu saja kami semua peserta. Semoga acara puncak malam kedua lebih meriah.***

Juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Di Jepang Tidak Ada Hari Guru

Aku menemukan tulisan ini ..... (Iman Arifandy) DI JEPANG, TIDAK ADA HARI GURU Sekali saya bertanya kepada kolega Jepang saya, Guru Yamamoto...