Jumat, 25 Desember 2020

Puisi: Doa Pagi Seorang Penulis

Tuhan. Jika tulisan kami ini bisa menjadi catatan nama kami nan abadi selain di batu nisan nanti, yang akan menjadi kenangan kami dan orang lain sesudah kami pergi, berkatilah karya kami ini. Hanya berkah-Mu jua yang akan menjadikan tulisan kami berguna buat kami dan buat siapa saja sesudah kami jika mereka membacanya.

Jika ada peninggalan kami di sini sesudah kami tak lagi di sini menemani, inilah salah satunya yang akan menajdi warisan kami. Abadikanlah ia ya Allah sebagaimana Engkau mengabadikan pahala dan dosa kami hingga hari hisab nanti. Dosa-dosa itu akan memberatkan beban kami sedangkan warisan ini semoga akan meringankan beban kami.

Jika dosa-dosa kami dapat terampuni oleh pahala ilmu yang ada di karya kami ini, itulah harapan besar kami membuat karya ini. Kami ingin catatan kami menjadi salah satu dari tiga pahala yang Engkau janjikan, akan terus mengalir menjumpai dan menemui kami meskipun kami sudah mati. Semoga karya kami ini menjadi penyambung berkah dan pahala bagi kami setelah kami pergi menemui-Mu.

Kami, aku dan teman-teman ini akan terus berikhtiar tiada henti membuat catatan-catatan yang tentang apa yang terjadi, karena itu akan menjadi iktibar bagi kami. Kami akan melakukan ini seperti pelukis yang menumpahkan cinta di kampas, seperti pemahat yang melepaskan rindu pada patungnya., seperti penyair yang memantikkan emosi pada puisi.

Tuhan. Kami tidak malu berdoa untuk meminta segala asa diijabah. Ijabahlah ya, Tuhan doa-doa kami ini. Amin.

(Tbk,25122020)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Di Jepang Tidak Ada Hari Guru

Aku menemukan tulisan ini ..... (Iman Arifandy) DI JEPANG, TIDAK ADA HARI GURU Sekali saya bertanya kepada kolega Jepang saya, Guru Yamamoto...