Rabu, 23 Desember 2020

Beribadah tanpa Ilmu, Sia-sia

SEBAGAI muslim, kita diajarkan dan meyakini bahwa mengerjakan ibadah sebanyak-banyaknya, itu adalah perbuatan baik. Ini adalah perintah dan sangatlah dianjurkan. Ibadah, semakin banyak, itu semakin baik karena itulah yang diyakini sebagai tabungan kebaikan untuk menolong kita kelak di yaumil akhir. Ketika tidak ada lagi pertolongan dari manapun, itulah satu-satunya yang akan menolong. Harta tiada, keluarga juga tiada. Maka satu-satunya penolong manusia di sana hanyalah ibadahnya. 


Namun, diingatkan pula agar dalam mengerjakan ibadah harus diikuti dan dikerjakan dengan landasan ilmu. Agama Islam menjadikan dasar utama agar setiap ibadah yang dilakukan, itu dilakukan dengan landasan ilmu. Ada aturan untuk setiap perbuatan ibadah yang diwajibkan atau yang disunatkan (anjurana). Mengutip pendapat Sayyidina Ali, seperti dapat dilihat pada Sunan ad-Darimi dia mengatakan bahwa tidak ada kebaikan dalam ibadah tanpa ilmu. Jadi, ibadah akan baik atau tidak baik adalah atas sandaran ilmu.

Dalam Islam diyakini bahwa ibadah tanpa ilmu itu memiliki kemungkinan besar akan menyebabkan ibadah tersebut tidak sah karena tidak memenuhi syarat dan rukunnya. Boleh jadi pula akan melakukan tindakan dan perbuatan yang menyebabkan batal ibadahnya tanpa kita sadari. Sesungguhnya ilmulah yang mensahkan amal ibadah. Ilmulah yang membuahkan amal ibadah yang tepat dan benar dan akan menghasilkan pahala dan keberkahan dari Allah.

Dengan begitu seorang muslim meyakini wajib berilmu mengenai ibadah yang akan dilakukan sebelum melakukan ibadah itu sendiri. Seorang muslim ketika melakukan sebuah ibadah dituntut untuk memenuhi syarat, rukun dan wajib-wajibnya di samping harus menjauhi pembatal-pembatalnya. Itu semua tidak akan terwujud secara sempurna tanpa berilmu sebelum melakukan ibadah tersebut. Karena itulah memahami dan menuntut ilmu itu menjadi wajib hukumnya dalam Islam.

Jika demimikian maka belajar adalah kewajiban yang sejatinya menjadi kebutuhan. Bahkan menjadi harian seorang muslim. Seseorang yang beribadah tanpa ilmu akan menyebabkan kesesatan dan terjerumus dalam bid’ah. Ini satu hal lain yang perlu dipahami betapa menuntut dan belajar ilmu itu menajdi sesuatu yang diwajibkan.

Dalam salah satu hadits yang populer Nabi mengatakan, “Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” Hadits yang bisa kita baca pada buku hadits riwayat Bukhari atau pada buku riwayat Muslim jelas bagi kita bahwa untuk melakukan sesuatu (ibadah) itu hendaklah ada landasannya. Itulah perlunya ilmu. Intinya, jika kita berbuat dan beribadah tanpa landasan ilmunya maka itu akan menjadi sebuah kesia-siaan.***
Bisa dibaca juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Di Jepang Tidak Ada Hari Guru

Aku menemukan tulisan ini ..... (Iman Arifandy) DI JEPANG, TIDAK ADA HARI GURU Sekali saya bertanya kepada kolega Jepang saya, Guru Yamamoto...