Minggu, 06 Januari 2013

Kenangan Indah Malaysia Singapura (4)

SORE (Selasa,01/01/13) ini saya sebenarnya baru saja sampai di Karimun kembali setelah berlibur lima hari empat malam sejak Jumat (28/12/12) lalu. Tapi saya baru dapat melanjutkan catatan perjalanan ini setelah dua hari ini tidak bisa inrternetan selama di Kuala Lumpur, sesampai di rumah.

Perjalanan panjang Johor Baru hingga ke Kuala Perlis (Jumat, 28/12) lalu untuk mrnyeberang ke Pulau Langkawi benar-benar melelahkan. Kurang lebih 8 jam kami di dalam bus ber-AC itu sejak berangkat dari perbatasan Singapura- Malaysia pukul 2i.10 WM malam. Dengan hanya berhenti untuk makan malam dan solat Isya- Magrib (dijamak) di Machap bus terus menyusuri malam di sepanjang jalan tol Plus itu. Antara tidur dengan tidak, akhirnya menjelang subuh kami sampai di tempat peristirahatan Sungai Perak di pagi Sabtu (29/12/12) itu.

Di sini tiga bus rombongan kami berhenti untuk memberi kesempatan kepada kami melaksanakan solat subuh dan sarapan pagi. Malamnya kami solat Isya di kawasan Machap Johor Baru, subuh ini di Negeri Perak. Sangat menyenangkan untuk tiap tempat istirahat selama perjalanan di sepanjang jalan tol Malaysia. Harus jujur saya katakan, segala fasilitas sepeti kamar mandi, WC, musolla (untuk laki dan untuk perempuan) semuanya tersedia. Jumlah kamar mandi/ WC-nya juga sangat banyak. Kami yang tiga bus itu tidak perlu berlama-lama antri menunggu giliran. Tentu saja tidak ada bayarannya mandi dan buang air (besar-kecil) pagi itu.

Selepas sarapan pagi kami melanjutkan perjalanan. Tiga mobil pariwisata (bas persiaran, kata orang Malaysia) yang kami carter selama perjalanan liburan ini beriringan terus menyusuri jalan tol yang mulus. Di kiri kanan sepanjang jalan hanya ada tumbuhan dan pepohonan yang membuat sejuk pemandangan. Tidak ada perumahan atau kedai-kedai penduduk. Sejuknya suasana mobil ber-AC serasa kian adem dengan pemandangan di sepanjang jalan tol yang hijau oleh tumbuhan pepohonan dan kebun itu. Ah, sungguh menyenangkan liburan ini.

Pemandu wisata dalam bus kami juga menyenangkan. Dia kocak dan pintar melawak bernyanyi. Selepas bernyanyi dia memberikan informsi tentang Malaysia, khususnya Langkawi yang tengah kami tuju. Menjelang sampai ke Pelabuhan Kuala Perlis, kami istirahat makan siang. Saat itu memang menjelang makan siang. Sehabis makan siang, perjalanan diteruskan dan kurang lebih pukul 13.00 bus berhenti untuk memberi kesempatan solat zuhur dan yang dijamak dengan asar. Pada kurang lebih pukul 15.00 (WM) kami baru sampai di Pelabuhan Kuala Perlis.

Lama juga menunggu kapal very yang akan membawa kami ke seberang, Pulau Langkawi sana. Sekitar jam 17.00 baru kami meninggalkan pelabuhan Kuala Perlis untuk menuju Pelabuhan Jetikuah di Langkawi. Menjelang pukul 18.00  kami baru merapat di Pelabuhan Jetikuah. Bus Langkawi pun sudah menanti kami di terminal Jetikuah, Langjkawi. Sekitar setengah jam, kami sampai di Hotel Istana tempat sebagian kami menginap. Sebagian lagi menginap di hotel lain karena jumlah kami yang cukup ramai.

Malam ini, kami menikmati suasana malam menjelang tahun baru di Langkawi tempat terjadinya kisah legenda Mahsuri dan kisah Puteri Dayang Suri itu. Malam ini tak ada kegiatan mengingat letihnya badan menempuh perjalanan panjang dari Johor ke Langkawi seharian. Yang ingin makan, malam ini juga dapat mencarinya sendiri-sendiri. Besoknya baru akan ada kegiatan sesuai jadwal perjalanan pariwisata ini.

Pagi, Ahad (30/12/12) itu kami sudah menyusun jadwal perjalanan untuk berkunjung ke beberapa lokasi wisata di Pulau Langkawi. Pagi-pagi selepas sarapan pagi di warung sekitar hotel tempat menginap, kami dibawa ke lokasi tempat pembuatan obat-obatan gamat. Ada kurang lebih 80 jenis obatan-obatan herba dengan bahan pokoknya dari gemat, jenis hewan laut yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit itu. Kepada kami ditunjukkan oleh pemandu wisata bagaimana proses pembuatan berbagai produk gamat tersebut.

Saya menyaksikan betapa antusiasnya para pengunjung mendengarkan penjelasan dari penjual obat-obatan itu. Begitu bersemangatnya, hampir semua kami membeli obat-obatan itu. Dari beberapa orang yang saya tanya, tidak kurang RM 50,00 setiap seorang/ keluarga yang membeli obat-obatan itu. Bahkan ada yang menghabiskan uangnya sampai RM 500,00. Jika di antara 118 orang pengunjung, berbelanja sebanyak 80 orang saja, dan setiap orang membelanjakan uangnya rata-rata RM 150,00 (kurang lebih Rp 450.000 / empat ratus lima puluh ribu rupiah) maka kurang lebih Rp 35.000.000 (tiga puluh lima juta rupiah) dibelanjakan di tempat itu.

Masih ada tiga lokasi wisata yang sempat kami kunjungi yaitu lokasi wisata Gunung Mak Cincang yang terkenal dengan cable car atau skycar (kereta gantung) itu. Untuk dapat menaiki kereta udara itu setiap orang harus merogoh uang RM 30,00. Lokasi selanjutnya kami ke Under Water World yang terkenal dengan akuarium raksasanya. Meskipun masih lebih kecil dari pada di Anchol (Jakarta) atau yang di Sentosa (Singapura) namun sebagian di antara kami juga ada yang ikut masuk ke dalamnya dengan mengeluarkan uang ticket sebesar RM 35,00 untuk orang dewasa. Dan yang terakhir yang sempat kami kunjungi adalah lokasi pulau-pulau yang terkenal dengan elang-elang yang tampak jinak di sekitar selat yang kami layari. Juga melihat ikan kerambah yang cukup banyak jenisnya. Terakhir kami baru pergi ke beberapa pasar untuk membeli becah-belah. Berapa uang yang ditinggalkan di Pulau Langkawi? Hanya masing-masing kami yang tahu.

Satu hal yang pasti adalah bahwa selama berada di negeri jiran sudah tercatat di memori kami masing-masing aneka kenangan. Rasa puas yang dirasakan, pastilah tidak akan mudah terlupakan. Sudah beberapa kali berkunjung ke Malaysia sebelumnya, namun kenangan kali ini adalah yang terindah dan terlengkap kami rasakan. Semoga nanti ada waktu dan biaya lagi untuk datang ke sini.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Di Jepang Tidak Ada Hari Guru

Aku menemukan tulisan ini ..... (Iman Arifandy) DI JEPANG, TIDAK ADA HARI GURU Sekali saya bertanya kepada kolega Jepang saya, Guru Yamamoto...