SORE (Selasa,01/01/13) ini saya sebenarnya baru saja sampai di Karimun
kembali setelah berlibur lima hari empat malam sejak Jumat (28/12/12) lalu.
Tapi saya baru dapat melanjutkan catatan perjalanan ini setelah dua hari ini
tidak bisa inrternetan selama di Kuala Lumpur, sesampai di rumah.
Perjalanan panjang Johor Baru hingga ke Kuala Perlis (Jumat, 28/12) lalu
untuk mrnyeberang ke Pulau Langkawi benar-benar melelahkan. Kurang lebih 8 jam
kami di dalam bus ber-AC itu sejak berangkat dari perbatasan Singapura-
Malaysia pukul 2i.10 WM malam. Dengan hanya berhenti untuk makan malam dan
solat Isya- Magrib (dijamak) di Machap bus terus menyusuri malam di sepanjang
jalan tol Plus itu. Antara tidur dengan tidak, akhirnya menjelang subuh kami
sampai di tempat peristirahatan Sungai Perak di pagi Sabtu (29/12/12) itu.
Di sini tiga bus rombongan kami berhenti untuk memberi kesempatan kepada
kami melaksanakan solat subuh dan sarapan pagi. Malamnya kami solat Isya di
kawasan Machap Johor Baru, subuh ini di Negeri Perak. Sangat menyenangkan untuk
tiap tempat istirahat selama perjalanan di sepanjang jalan tol Malaysia. Harus
jujur saya katakan, segala fasilitas sepeti kamar mandi, WC, musolla (untuk
laki dan untuk perempuan) semuanya tersedia. Jumlah kamar mandi/ WC-nya juga
sangat banyak. Kami yang tiga bus itu tidak perlu berlama-lama antri menunggu
giliran. Tentu saja tidak ada bayarannya mandi dan buang air (besar-kecil) pagi
itu.
Selepas sarapan pagi kami melanjutkan perjalanan. Tiga mobil pariwisata (bas
persiaran, kata orang Malaysia) yang kami carter selama perjalanan liburan ini
beriringan terus menyusuri jalan tol yang mulus. Di kiri kanan sepanjang jalan
hanya ada tumbuhan dan pepohonan yang membuat sejuk pemandangan. Tidak ada
perumahan atau kedai-kedai penduduk. Sejuknya suasana mobil ber-AC serasa kian
adem dengan pemandangan di sepanjang jalan tol yang hijau oleh tumbuhan
pepohonan dan kebun itu. Ah, sungguh menyenangkan liburan ini.
Pemandu wisata dalam bus kami juga menyenangkan. Dia kocak dan pintar
melawak bernyanyi. Selepas bernyanyi dia memberikan informsi tentang Malaysia,
khususnya Langkawi yang tengah kami tuju. Menjelang sampai ke Pelabuhan Kuala
Perlis, kami istirahat makan siang. Saat itu memang menjelang makan siang.
Sehabis makan siang, perjalanan diteruskan dan kurang lebih pukul 13.00 bus
berhenti untuk memberi kesempatan solat zuhur dan yang dijamak dengan asar.
Pada kurang lebih pukul 15.00 (WM) kami baru sampai di Pelabuhan Kuala Perlis.
Lama juga menunggu kapal very yang akan membawa kami ke seberang, Pulau
Langkawi sana. Sekitar jam 17.00 baru kami meninggalkan pelabuhan Kuala Perlis
untuk menuju Pelabuhan Jetikuah di Langkawi. Menjelang pukul 18.00 kami
baru merapat di Pelabuhan Jetikuah. Bus Langkawi pun sudah menanti kami di
terminal Jetikuah, Langjkawi. Sekitar setengah jam, kami sampai di Hotel Istana
tempat sebagian kami menginap. Sebagian lagi menginap di hotel lain karena
jumlah kami yang cukup ramai.
Malam ini, kami menikmati suasana malam menjelang tahun baru di Langkawi
tempat terjadinya kisah legenda Mahsuri dan kisah Puteri Dayang Suri itu. Malam
ini tak ada kegiatan mengingat letihnya badan menempuh perjalanan panjang dari
Johor ke Langkawi seharian. Yang ingin makan, malam ini juga dapat mencarinya
sendiri-sendiri. Besoknya baru akan ada kegiatan sesuai jadwal perjalanan
pariwisata ini.
Pagi, Ahad (30/12/12) itu kami sudah menyusun jadwal perjalanan untuk
berkunjung ke beberapa lokasi wisata di Pulau Langkawi. Pagi-pagi selepas
sarapan pagi di warung sekitar hotel tempat menginap, kami dibawa ke lokasi
tempat pembuatan obat-obatan gamat. Ada kurang lebih 80 jenis obatan-obatan herba
dengan bahan pokoknya dari gemat, jenis hewan laut yang dapat menyembuhkan
berbagai penyakit itu. Kepada kami ditunjukkan oleh pemandu wisata bagaimana
proses pembuatan berbagai produk gamat tersebut.
Saya menyaksikan betapa antusiasnya para pengunjung mendengarkan penjelasan
dari penjual obat-obatan itu. Begitu bersemangatnya, hampir semua kami membeli
obat-obatan itu. Dari beberapa orang yang saya tanya, tidak kurang RM 50,00
setiap seorang/ keluarga yang membeli obat-obatan itu. Bahkan ada yang menghabiskan
uangnya sampai RM 500,00. Jika di antara 118 orang pengunjung, berbelanja
sebanyak 80 orang saja, dan setiap orang membelanjakan uangnya rata-rata RM
150,00 (kurang lebih Rp 450.000 / empat ratus lima puluh ribu rupiah) maka
kurang lebih Rp 35.000.000 (tiga puluh lima juta rupiah) dibelanjakan di tempat
itu.
Masih ada tiga lokasi wisata yang sempat kami kunjungi yaitu lokasi wisata
Gunung Mak Cincang yang terkenal dengan cable car atau skycar
(kereta gantung) itu. Untuk dapat menaiki kereta udara itu setiap orang harus
merogoh uang RM 30,00. Lokasi selanjutnya kami ke Under Water World yang
terkenal dengan akuarium raksasanya. Meskipun masih lebih kecil dari pada di
Anchol (Jakarta) atau yang di Sentosa (Singapura) namun sebagian di antara kami
juga ada yang ikut masuk ke dalamnya dengan mengeluarkan uang ticket sebesar RM
35,00 untuk orang dewasa. Dan yang terakhir yang sempat kami kunjungi adalah
lokasi pulau-pulau yang terkenal dengan elang-elang yang tampak jinak di
sekitar selat yang kami layari. Juga melihat ikan kerambah yang cukup banyak jenisnya. Terakhir
kami baru pergi ke beberapa pasar untuk membeli becah-belah. Berapa uang yang
ditinggalkan di Pulau Langkawi? Hanya masing-masing kami yang tahu.
Satu hal yang pasti adalah bahwa selama berada di negeri jiran sudah tercatat di memori kami masing-masing aneka kenangan. Rasa puas yang dirasakan, pastilah tidak akan mudah terlupakan. Sudah beberapa kali berkunjung ke Malaysia sebelumnya, namun kenangan kali ini adalah yang terindah dan terlengkap kami rasakan. Semoga nanti ada waktu dan biaya lagi untuk datang ke sini.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar