PENGGUNA jejaring sosial Facebook (FB) di Indonesia ternyata
amat-sangat banyak. Menurut salah satu berita online, Indonesia menduduki empat
besar pengguna FB bersama AS, Brazil dan India dengan 40-an juta pengguna FB
di Tanah Air. Wow, begitu pantastis.
Jika setengah dari pengguna itu
adalah anak-anak muda yang tentu saja masih sekolah, betapa besar sebenarnya
potensi pengaruh positif FB bagi remaja yang masih sekolah itu. Jika 20-an juta
anak sekolah ditambah satu juta lebih guru maka jumlah pengguna FB yang secara
langsung bersinggungan dengan sekolah begitu sangat banyaknya. Artinya potensi
pengaruh positif penggunaan FB begitu sangat besarnya.
Lalu, dapatkah FB dipergunakan oleh
satu juta lebih guru untuk memotivasi, mendidik, membimbing atau memengaruhi
peserta didiknya untuk kepentingan pendidikan di sekolah? Jawabnya pasti dapat.
Setidak-tidaknya dalam mengembangkan minat membaca dan menulis peserta
didiknya. Karena kewajiban mengembangkan minat membaca dan menulis tidak lagi
semata tanggung jawab guru Mata Pelajaran (MP) Bahasa Indonesia --seperti
pendekatan kurikulum lama-- saja maka sarana jejaring sosial semacam FB
alangkah baiknya dimanfaatkan untuk mengembangkan kemampuan membaca dan menulis
siswa bahkan guru juga.
Setiap saat pengguna FB akan memberi
tanggapan antar sesama teman di FB, sekurang-kurangnya memberi respon berupa like (suka) di tempat yang memang sudah
disediakan untuk itu maka itu berarti FB dapat menjadi ajang memberi respon
antar sesama sahabat di FB. Selain sekedar memberi like juga bisa membericomment (komentar) terhadap apa yang dibaca di
status sahabat. Sependek-pendek komentar adalah menyatakan jawaban singkat
terhadap isi status yang dibaca berupa kata ya, ok, setuju, malas, datanglah, besok
saja, dst.. Tapi bisa pula memberi komentar dalam untaian
kalimat yang lebih panjang. Tidak hanya satu kalimat dengan satu struktur (S,
P, O dan K) saja tapi dapat pula dalam bentuk beberapa kalimat yang lebih luas.
Di sinilah sebenarnya sarana seperti
FB akan bermanfaat dalam mengembangkan minat membaca dan menulis itu. Guru
dapat memberi motivasi anak-didik melalui FB untuk hal-hal positif di
sekolah. Jika setiap guru memberi tugas menulis komentar yang agak panjang dan
bermanfaat atas kalimat status yang dibuat guru di akun FB-nya maka
anak-didiknya akan melaksanakan tugas itu dalam bentuk kalimat jawaban atas
status itu. Dalam keadaan seperti itu, jelas para siswa akan membaca terlebih
dahulu kalimat status yang dibuat guru sebelum dia menjawab dalam bentuk
kalimat lain. Artinya, pengembangan kemampuan membaca dan menulis bagi siswa
sudah secara tak langsung terbina dengan sendirinya.
Pertanyaannya tentu saja, apakah
para guru sudah mempunyai akun FB? Kalau sudah, apakah suka menulis di status
akun FB-nya? Pertanyaan dasar ini tentu akan berkaitan dengan harapan itu tadi.
Komentar para sahabat FB khususnya di kalangan murid sendiri tentu akan
dipengaruhi oleh esensi kalimat status itu sendiri. Jika kandungan makna yang
tertera di status tidak mengandung makna atau inspirasi apapun, maka respon
sahabat FB lainnya juga tidak akan datang. Tapi jika mampu memancing tanggapan
dari pembaca lain maka jelas akan datang berbagai tanggapan untuk kalimat
status itu. Jadi, like dan comment di status FB memang dapat bermanfaat
untuk meningkatkan minat membaca dan minat menulis siapa saja. Semoga!***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar