Oleh M. Rasyid Nur
BOLEHLAH saya bermimpi menjadi anggota DPD-RI (Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia), salah satu lembaga negara di republik ini. Menjadi anggota DPD-RI, seperti juga menjadi anggota DPR-RI adalah harapan dan incaran banyak rakyat terutama politisi. Dan kalau saya menjadi salah seorang anggota DPD-RI pasti ada harapan, keinginan dan tekad saya sebagai beban fungsi dan tanggung jawab saya yang sudah terpilih.
Sebagai rakyat Indonesia yang bermastautin (bertempat tinggal) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tentu saya akan menjadi perwakilan provinsi ‘segantang lada’ ini nanti. Yang pasti jiwa nasionalis saya akan memperjuangkan kepentingan rakyat di daerah ini. Tanpa mengorbankan Indonesia sebagai sebuah Negara yang dihuni oleh 240-an juta jiwa, dengan 33 provinsi kewajiban saya adalah memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan rakyat yang saya wakili, Kepri.
Saya wajib memahami bahwa tugas utama saya sebagai anggota DPD adalah sebagai penghubung antara kepentingan rakyat daerah pilihan saya yaitu Kepri dengan Pusat. Dalam fungsi legislasi, saya akan berkesempatan mengusulkan dan atau membahas usul sebuah undang-undang berkaitan dengan kepentingan daerah dalam bingkai Negara Republik Indonesia. Maka hal-hal yang berkaitan dengan otonomi daerah, perimbangan keuangan pusat dan daerah, pemekaran dan penggabungan daerah adalah fungsi pokok yang wajib menjadi tanggung jawab saya.
Saya tahu Kepri yang lahir dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2002 (pada awalnya bagian dari Provinsi Riau) dan baru mempunyai pemerintahan sendiri pada tahun 2005 dengan ditunjuknya Ismeth Abdullah sebagai pejabat gubernur serta memiliki gubernur defenitif –terpilih Ismeth Abdullah-- pada tahun 2005 melalui Pemilukada, jelaslah provinsi ke-32 ini dalam serba baru dan serba kekurangan. Keadaan serba baru dan serba kekurangan itulah sesungguhnya yang mesti menjadi perhatian pokok saya sebagai anggota DPD Kepri.
Provinsi dengan 2.408 pulau (besar-kecil) dan baru dihuni sebanyak 394 pulau, bahkan masih ada 1.350 pulau yang belum bernama, jika pulau-pulau itu digabungkan hanya berjumlah 10.595 km2 luas daratan. Bandingkan dengan luas lautannya yang mencapai 241.215 km2 atau sekitar 96%. Dengan daratan hanya 4 % sungguh provinsi yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia, Singapura, Philipina ini merupakan provinsi dengan posisi strategis dalam hubungan Internasional. Sebanyak 19 buah pulau bahkan berbatasan langsung dengan Negara-negara tetangga. Geografi yang khas seperti Itu harus menjadi perhatian dan tantangan saya sebagai anggota DPD Provinsi Maritim ini.
Oleh karena itu, sesungguhnya tugas berat saya sebagai anggota DPD daerah ini adalah bagaimana saya menghubungkan pulau-pulau yang menjadi penyangga dan penguat bukan hanya buat provinsi Kepri sendiri akan tetapi terlebih-lebih adalah sebagai penyangga dan pengokoh keberadaan republik ini. Saya tahu betul, rakyat di provinsi ini, terutama yang bertempat tinggal nun jauh di pulau-pulau terpencil itu, mereka sangat membutuhkan orang seperti saya. Saya berkewajiban memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan mereka agar mereka dapat hidup sama dengan masyarakat di tempat-tempat lain.
Di musim-musim tertentu, gelombang laut yang harus mereka hadapi sungguh dahsyat dan kejam untuk berhubungan antara satu pulau dengan pulau lainnya. Di laut China Selatan sana, laut yang memisahkan Kabupaten Natuna dan Anambas dengan daerah lain, terkadang bisa mencapai gelombang setinggi mtujuh meter yang harus diharungi masyarakat. Sungguh menakutkan. Di pulau-pulau tempat sebagian besar penduduk hidup, fasilitas seperti komunikasi, listrik, air bersih dan lain-lain masih sangat minim. Begitu juga sarana prasarana pendidikan masih sangat terbatas. Dan itu pasti menanti saya.
Sungguh sangat berat tugas saya. Tapi saya mesti melakukannya. Itu tanggung jawab saya sebagai anggota DPD. Saya harus mempunyai program khusus yang sesuai dengan kebutruhan masyarakat di pulaua-pulau itu. Tanpa melupakan masyarakat yang bertempat tinggal di kota-kota seperti di Batam, Tanjungpinang, Karimun, sesungguhnya fokus utama saya mestilah mereka yang bertempat tinggal di pulau-pulau itu. Pulau-pulau itu memang menanti saya. Saya akan 'satukan pulau' itu, apapun caranya.***
bagus itu pak.
BalasHapusterus optimis untuk membangun negeri kita.
negeri berazam.