Menjelang siang, sekitar pukul 11 lewat, kami berangkat. Menggunakan kapal Pemkab yang biasanya dipakai Pak Sekda. Turun dari Pelabuhan KPK kami berangkat. Selain Pak Sekda dan ajudannya, diantara kami yang ikut rombongannya ada Pak Iwan, Pak Hengki dan beberapa lagi yang saya lupa namanya. Di dalam kapal berukuran kecil itu saya duduk sederet dengan Pak Nurbit, Saya tidak bertanya apapun tentang kepergian itu.
Tidak lama kami sudah sampai di satu pelabuhan rakyat. Belum ada pontonnya. Hanya ada tangga terbuat dari kayu bulat untuk naik atas pelabuhan. "Ini Sungai Asam," kata ajudan Sekda, Andika. Dia menjelaskan kalau Pak Sekda akan menghadiri undangan sunat rasul dari salah seorang warga di Dusun Puyo, Desa Sungai Asam, Kecamatan Belat itu.
Waktu zuhur sudah masuk pada saat kami naik ke darat. Tapi sebagian kami terlanjur sampai ke lokasi acara. Sejatinya bisa salat zuhur dulu di masjid pertama yang dijumpai. Hanya sebagian ada yang sempat salat dulu baru ke lokasi undangan. Dan saat pulang barulah semuanya menunaikan salat zuhur. Sekitar pukul dua lewat kami pun bergerak kembali menggunakan kapal tersebut.
Perjalanan lanjutan ini ternyata adalah undangan ke pernikahan yang awalnya saya pahami itu. Lokasinya di Kobel Laut Sawang Laut Kecamatan Kundur Barat. Inilah barangkali yang disebut teman saya saat mengajak ikut mendampingi Pak Sekda itu, kata saya dalam hati. Saya tanyakan ke Andika, katanya kita menghadiri undangan warga yang akan menikahkan anaknya sore ini. "Saksinya Bapak," jelasnya tentang kehadiran Pak Sekda di acara itu. Berarti inilah sesungguhnya acara pokok, menghadiri undangan warga di Dusun Kobel Laut, Desa Sawang Laut, Kecamatan Kundur Barat. Benar, untuk ke sini kami dua kali menempuh laut. Awalnya Karimun ke Sungai Asam, lalu dari Sungai Asam ke Kobel Laut itu. Yang penting kami selamat pulang pergi dari Karimun ke lokasi dan sebaliknya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar