MENDAPAT pesan via Whats App dari ajudan Sekda Kabupaten Karimun, Andika, Sabtu (08/07/2023) itu, katanya Pak Sekda mengajak mendampingi belyau ke undangan pesta nikah. Maksudnya undangan dari masyarakat. Saya tidak membaca pesan itu dalam waktu beberapa menit setelah pesan itu masuk.
Andika akhirnya menelpon langsung. "Bisa ikut Pak Sekda, hari ini, Pak? Nanti jam 10.00, kira-kira jam 09.30 kita ngumpul di pelabuhan KPK." Saya jawab, nanti saya kabari. Saya tanya ibu (isteri, maksudnya) dulu, apakah ada kegiatan saya hari ini. Dan ternyata saya diizinkan pergi, ikut Sekda dan rombongan.
Ternyata masuk lagi pesan dari HP yang sama. Menyatakan keberangkatan ditunda siangnya, jam 12.30. Saya balas, insyaallah. Sekalian saya tanya, apakah sesetelah zuhur? Ternyata, keberangkatan dipercepat lagi menjadi pukul 11.30 setelah Andika menelpon sekali lagi.
Akhirnya kami berangkat melalui pelabuhan Pinang Sebatang menggunakan kapal Pemkab 1. Tidak jadi melalui pelabuhan KPK. Pukul 11.45 tali sudah lepas. Kapal pun bergerak meninggalkan pelabuhan khusus itu.
Sekitar pukul 12.05 kami merapat di pelabuhan Sungai Sikop, Desa Tulang. Inilah pertama kali saya naik di pelabuhan rakyat ini. Bahkan tadinya, saya tidak tahu akan kemana perjalanan ikut Sekda siang ini. Saya tahu, hanya akan menghadiri undangan pesta nikah warga. Saya juga tidak bertanya, dimana.
Sambil menunggu jemputan (motor) dari warga, kami duduk sebentar di kedai yang ada di pelabuhan itu. Di sini memang belum ada transport umum. Paling hanya ada motor ojek dari masyarakat. Tidak lama kami duduk, sudah ada yang menjemput. Dan karena tepat masuk waktu zuhur, kami berhenti di Masjid Ar-Rahim, yang tidak jauh dari lokas pesta. Sehabis salat, kami terus ke lokasi undangan pesta nikah.
Ternyata Pak Sekda handal juga menyanyi. Sesaat setelah Pak Sekda usai makan, pembawa acara band yang menghibur menyampaikan permintaan masyarakat, khsusunya tuan rumah, mohon Pak Firman menyumbangkan sebuah lagu. Dan dengan sedikit berbasa-basi, Pak Sekda naik pentas dan membawakan lagu berjudul Petuah Pujangga'. Penonton pun bertepuk tangan memberikan aplaus senang. Hanya satu lagu walaupun MC masih meminta lagu kedua. Dan untuk lagu kedua, Pak Sekda minta penyanyi yang sebelumnya membawakan lagu Lemak Manis dengan nuansa joget untuk kembali bernyanyi. Lagu ini membuat suasana di atas pentas tambah bergoyang. Semuanya berjoget.
Usai bernyanyi dan duduk sejenak, rombongan Sekda meneruskan ke Pelabuhan untuk bersiap meninggalkan Seungai Sikop. Ternyata ada satu lagi undangan pesta nikah. Tempatnya di Tanjungbatu, Kundur. Kami harus menunggu lama di kedai pelabuhan itu karena kapal Pemkab belum datang. Kebetulan kapal itu juga tengah membawa penumpang, seorang tokoh Karimun dari Tanjungbatu ke Tanjungbalai Karimin. Kurang-lebih 90 menit menunggu baru kapalnya tiba dan kami pun melanjutkan perjalanan ke Tanjungbatu. Melalui Urung (Tanjung Berlian) kami naik mobil ke Tanjungbatu. Dan di Tanjungbatu memenuhi undangan pesta nikah lainnya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar