Topik yang dibahas sahabat, Om Jay alias Wijaya Kesumah, namanya ini adalah masalah blog. Kurang lebih, peranan blog bagi siswa dalam usaha meningkatkan keterampilan menulis. Saya salut sama doktor ini. Dia bukan guru Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggeris. Dia sarjana komputer, saya ingat. Tapi aktifitas menulisnya memang luar biasa. Sampai untuk meraih gelar doktor juga mengambil materi yang bersinggungan langsung dengan keterampilan menulis.
Seorang penguji, Ibu Prof Suciati M Sc Ph D, setelah menyimak paparan sahabat ini menanyakan kepada calon doktor, itu tentang cara menangangi motivasi intrinsik dalam menulis. Jika motivasi ekstrinsik itu adalah sesuatu yang diberikan oleh orang lain sementara motivasi intrinsik ada di dalam diri anak sendiri, bagaimana kita mengelolanya? Banyak hal dijelaskan oleh sahabat kita ini. Satu hal penting adalah bahwa setiap anak memang perlu memupuk motivasi menulisnya sendiri. Guru atau pihak lain adalah pihak luar yang seharusnya tidak menjadi hal utama.
Dengan mengelola blog, baik blog sendiri maupun blog bersama para siswa dimungkinkan untuk memotivasi dirinya sendiri sekaligus termotivasi dari luar juga. Karena itulah dikatakannya, blog itu penting sebagai sara prasarana menulis bagi siswa atau peserta didik. Motivasi dari dalam akan lahir karena blog itu adalah milik sendiri. Jika itupun blog bersama, biasanya setiap orang memiliki sendiri pada blog itu. Artinya tetap ada rasa memiliki sendiri yang akan memotivasi diri sendiri.
Dengan blog sebagai sarana (media) tulis-menulis memupuk kebiasaan menulis di kalangan siswa sangatlah terbuka. Kreativitas menulis dengan membuat tulisan-tulisan dari pengalaman, tulisan-tulisan penugasan guru atau tulisan-tulisan dari catatan harian dengan mudah dapat ditampilkan di sini. Lebih dari itu, blog yang dapat dibuka dimana saja dan dapat dibuka oleh siapa saja tentu saja menjadi hal penting dalam mengembangkan motivasi dan budaya menulis.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar