Dalam bulan-bulan ini hujan turun hampir setiap hari. Tina sudah melihat langsung kalau pondasi kandang ayam itu telah menyumbat saluran air yang dibuat masyarakat. Inilah yang dikhawatirkan Tina. Jika hujan lebat datang dalam waktu agak lama, genangan air akan bertakung lama dan akan masuk rumah. Banjir, pekik Tina tanpa suara. Dia memang sangat takut kepada lelaki brewok yang sudah lima tahun serumah itu jika bertrus terang.
Jumat sore itu hujan lebat. Lebat sekali. Safro sedang tidak
di rumah. Dia ke Batam karena ada kegiatan. Sudah diizinkan isterinya. Safro
akan kembali Ahad sore, katanya. Masalahnya hujan kian lebat. Hingga Jumat
malam hujan terus turun. Hingga esoknya. Air yang turun itu tidak bisa langsung
mengalir karena pondasi kandang ayam Safro menyumbat salurannya. Kini air sudah
mendekati bagian teras rumah Safro. Satu jam lagi, jika hujan terus turun, air
akan masuk ke dalam rumah. "Bang, coba lihat rumah kita. Sebentar lagi
akan hanyut dibawa air," kata Tina sambil video call dengan Safro yang
sedang di Batam. Safro baru tahu, kandang ayam itu menjadi punca masalahnya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar