Sabtu, 06 Agustus 2022

Rumah Safro Terkena Banjir

SEJAK awal Tina sudah ingatkan supaya kandang ayam di sudut pagar rumah itu dirobohkan. Setidak-tidaknya dipindahkan. Itu tidak baik, kata Tina kepada suaminya, Safro. Tapi Safro keukeh dengan perinsipnya. "Apa yang salah dengan kandang ayam itu, Bu? Sudah bagus itu di sudut pagar. Agak jauh dari rumah kita. Jangan percaya klenik, Bu. Kandang ayam pun jadi masalah, letaknya. Memang kenapa?" Safro emosi dikatakan meletakkan kandang ayam itu salah, di situ. 

Dalam bulan-bulan ini hujan turun hampir setiap hari. Tina sudah melihat langsung kalau pondasi kandang ayam itu telah menyumbat saluran air yang dibuat masyarakat. Inilah yang dikhawatirkan Tina. Jika hujan lebat datang dalam waktu agak lama, genangan air akan bertakung lama dan akan masuk rumah. Banjir, pekik Tina tanpa suara. Dia memang sangat takut kepada lelaki brewok yang sudah lima tahun serumah itu jika bertrus terang.

Jumat sore itu hujan lebat. Lebat sekali. Safro sedang tidak di rumah. Dia ke Batam karena ada kegiatan. Sudah diizinkan isterinya. Safro akan kembali Ahad sore, katanya. Masalahnya hujan kian lebat. Hingga Jumat malam hujan terus turun. Hingga esoknya. Air yang turun itu tidak bisa langsung mengalir karena pondasi kandang ayam Safro menyumbat salurannya. Kini air sudah mendekati bagian teras rumah Safro. Satu jam lagi, jika hujan terus turun, air akan masuk ke dalam rumah. "Bang, coba lihat rumah kita. Sebentar lagi akan hanyut dibawa air," kata Tina sambil video call dengan Safro yang sedang di Batam. Safro baru tahu, kandang ayam itu menjadi punca masalahnya.***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Catatan Kunjungan FKUB Batam di FKUB Karimun

BEBERAPA hari menjelang rencana kedatangannya ke Kabupaten Karimun salah seorang pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Batam me...