Rabu, 20 Juli 2022

Catatan Perjalanan ke MTQ Anambas (7)

PERHELATAN MTQ (Musbaqah Tilawatil Quran) Tingkat Provinsi ternyata tidak terlepas dari kegiatan wisata. Para tamu yang datang ke Kabupaten atau Kota tuan rumah MTQ tidak akan menyia-nyiakan kesempatan melihat-lihat tempat-tempat terbaik dan indah di Kabupaten atau Kota tuan rumah MTQ. Di sisi lain, tuan rumah juga tidak menyia-nyiakan kesempatan memperkenalkan tempat-tempat terbaik dan terindah yang ada di kota atau di kabupatennya.

MTQ ke-9 Tingkat Provinsi Kepri tahun 2022 yang berlangsung di Tarempa, Ibu Kota Kabupaten Anambas juga ada jadwal kegiatan wisatanya. Jadwal itu terletak pada hari terakhir kegiatan. MTQ Anambas sendiri berlangsung selama 7 (tujuh) hari, dibuka resmi pada 14 Juli lalu dan ditutup pada 20 Juli 2022. Kegiatan wisatanya satu hari menjelang penutupan dengan kegiatan mengunjungi destinasi wisata yang ada di Kepulauan Anambas. Sebagai Pulau Tropis paling indah se-Asia, Anambas memiliki beberapa lokasi wisata. Sebutlah, misalnya, Pulau Bawah, Pulau Durai, Air Terjun Temburun, Batu Lepe, Pulau Penjalin dan lainnya.

Sebagian Dewan Hakim atau beberapa orang ofisial kafilah sebenarnya sudah ada yang pergi secara sendiri-sendiri. Tidak menunggu rombongan yang sudah dijadwalkan pada hari Rabu, 20 Juli 2022. Saya sendiri sempat pergi bersama seorang ofisial Kabupaten Karimun, Ustaz Sahari. Kami berangkat dengan menaiki kendaraan roda dua.

Hanya beberapa destinasi yang sempat dikunjungi. Masjid Agung Baitul Makmur yang saat ini menjadi ikon wisata religi Kebupaten Anambas sudah kami lihat sejak awal sampai di Anambas. Masjid ini menjadi pusat arena MTQ karena ada beberapa cabang lomba yang dilaksanakan di sini. Selain sebagai arena utama tempat lomba cabang Tilawah semua golongan, juga dilaksanakan MTQ Cabang Tahfizh dan Tafsir. Oleh karena itu, masjid ini sudah kami jelajahi sejak hari pertama. Semua sudutnya sudah kami lihat.

Dua lokasi lain yang sempat kami kunjungi adalah Batu Lepe dan Air Terjun Temburun. Di lokasi Batu Lepe dengan beberapa batu yang tertata rapi secara alami, kini tempat itu sudah semakin indah karena dibuat tempat-tempat istirahat. Ada tangga untuk naik dan turun ke batu itu. Secara sendiri saya sudah ke sini sebelumnya. Kurang lebih setengah jam saya menikmati keindahan alam di sini. Memandang laut yang membiru juga salah satu yang menyenangkan.

Selanjutnya di Air Terjun Temburun kami menyaksikan air yang mengalir menyusuri batu yang seolah disusun bertingkat. Sesungguhnya batu-batu itu adalah batu alami yang memang sudah ada di situ. Tidak ada manusia yang mengatur dan memindahkannya. Air terjun sendiri karena sumber air dari atas bukit sana. Pengunjung bisa berfoto dan menikmati kuliner yang kebetulan ada dijual di situ.***

2 komentar:

  1. Luar biasa Ciptaan Tuhan...trimksh Pak Haji tlh berbagi Pengalaman selama berada di Anambas...🙏🙏🙏🌷🌷🌷

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, salah ciptaan-Nya yang dianugerahkan-Nya ke RI khususnya warga Kepri, lebih khusus warga Anambas. Kita bersyukur.

      Hapus

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...