TENTANG pantun dengan segala imbasnya akan selalu enak dibicarakan. Enak juga membaca setelah tuntas menggubahnya. Sebagai Warisan Dunia Tak Benda yang berasal dari khazanah Melayu, Indonesia (salah satunya) tentu saja menjadi kebanggaan kita Bangsa Indonesia. Sepantasnya pula kita akan senantiasa menggubah dan membacanya.
Hari ini saya menggubah beberapa bait pantun untuk ajang silaturrahim kita. Seperti biasa kita akan saling bersilaturrahim di akhir pekan ini dengan tulisan-tulisan ringan. Salah satunya adalah menulis pantun. Dan pantun hari ini saya beri tema ‘ibu’. Selamat menikmatinya.
PANTUN IBU
I
Air di laut berwarna biru
Indah dilihat mata memandang
Ayo diikut perintah Ibu
Usah dibuat bak Malinkundang
Pasang teraju si layang-layang
Benang ditambah sampai angkasa
Ibu menyuruh anak sembahyang
Jangan dibantah nanti durhaka
Manisnya tebu tumbuh di taman
Pupuk melukut subur daunnya
Ridhonya Ibu ridhonya Tuhan
Bila diikut mendapat syurga
Ditanam kacang tumbuhnya labu
Benihnya dua putik menguncup
Jikalau sayang kepada Ibu
Jauhkan dia sengsara hidup
Batang bambu dibelah dua
Mari diikat membuat bangku
Bila Ibu sudah tiada
Doa dihajat sepanjang
waktu
Demikianlah silaturrahim kita untuk literasi kali
ini. Semoga ibu kita dan seluruh keluarga kita senantiasa dalam keadaan sehat
senantiasa.***
Juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar