HARI Rabu (11/08/2021) ini adalah Hari Libur Nasional (HLN) bertepatan awal Tahun Baru Hijriyah, 1 Muharam 1443. Meskipun awalnya HLN ini jatuh pada hari Selasa (10/08/2021) kemarin, namun dengan pertimbangan covid-19 akhirnya HLN digeser ke hari ini. Jadilah para pegawai, termasuk para guru Indonesia menikmati hari libur hari ini.
Bagi guru Indoesia, khususnya yang tergabung di Media Guru Indonesia (MGI) hari libur ini berkesempatan menambah ilmu dan wawasannya. MGI melaksanakan webinar dengan tema 'Guru Jadi Novelis' dengan menampilkan empat orang guru yang telah sukses menulis buku novel sebagai narsum (nara sumber). Webinar ini merupakan webinar ke-36 yang telah dilaksanakan oleh MGI. Keempat narsum adalah Siti Khadijah (SMPN 1 Jawa Timur), Susi Purwanti (SMPN 1 Karawang Jabar), Teti Tariyani (Tasik Malaya Jabar), Irwanto (MA di Sumbar). Hadir juga Ahmad Fuadi, seorang novelis terkenal di Indonesia.
Sebelum keempat narsum dan bintang tamu tampil, oleh Bu Isti yang bertindak sebagai MC mempersilakan Pak Muhammad Ihsan, CEO MGI untuk memberikan sambutannya sekaligus membuka dengan resmi webinar ini. Dalam sambutannya Pak Ihsan yang selalu disapa dengan sapaan 'kemandan' oleh anggota MGI, itu mengatakan betapa penting memulai sebuah ide tanpa harus ragu-ragu. Ide bisa saja belum sempurna di tahap awal, namun dengan dilaksanakan maka ide itu akan berangsur sempurna. MGI dan Gurusiana di tahap awal juga belum seperti sekarang. Begitu dia mengingatkan semua peserta webinar agar tidak takut berbuat.
Setelah Pak Ihsan memberikan sambutan langsung Bu Isti mempersilakan Pak Ahmad Fuadi sebagai narasumber utama alias bintang tamu. Ya, bintang tamu yang menjadi fokus dari webinar ini. Sebagai seorang novelis top, Ahmad Fuadi diharapkan menjadi inspirasi utama bagi semua peserta webinar hari ini. Bu Isti beberapa kali memberikan pujiannya kepada ahmad Fuadi.
"Silakan dibakar semua guru," kata Bu Isti saat mempersilakan Ahmad Fuadi memulai pembicaraannya. Pak Fuadi pun memulai pembicaraannya dengan menyapa petinggi MGI serta seluruh peserta webinar. Katanya, menulis itu haruslah dari hati. Jika menulis dari hati, terus masuk ke hati maka akan jadilah tulisan kita itu hadir di hati pembacanya. Untuk itu, mari kita perbaiki hati kita terlebih dahulu sebelum kita memulai menulis. Begitu Ahmad Fuadi mengawali menjelaskan pengalaman menulisnya. Ternyata begitu hebatnya penulis novel Negeri Lima Menara ini.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa tulisan itu bisa menginformasikan, menginspirasi dan menggerakkan kalau diramu dengan tiga komponen yakni rasa, data dan logika. Menginformasikan artinya tulisan kita pertama-tama akan memberi informasi tentang diri kita. Untuk itu tulisan itu harus memiliki rasa. Rasa ada di hati dan karena hatilah nantinya tulisan kita akan memberi arti bagi kita.
Lalu dia juga menjelaskan perihal novel yang perlu memperhatikan data. Menulis tidak bisa dengan semborono tanpa data dan fakta. Untuk fakta mungkin perlu dengan penelitian, katanya. Lalu komponen lainnya adalah logika. Novel itu tidak bisa dengan yang tak logis. dia sebuah kisah fiktif, tetap saja harus menggunakan logika berpikir yang benar.
Dalam pemaparannya kurang lebih 40 menit ada banyak informasi dan pengalaman belyau yang pastinya akan menginspirasi kita dalam menulis, khususnya di bidang novel. Dalam kisah singkat menggunakan gambar dia menjelaskan pengalamannya berkeliling di 5 benua dalam 55 negara. sungguh sangat hebat novelis ini. Dia tidak lupa berpesan, buatlah tekad, misalnya wajib memiliki (menulis) buku minimal tiga buku seumur hidup. Dia ingatkan, penulisanya boleh saja mati tapi tulisannya tidak akan mati. Semoga kita mampu menyerap inspirasi yang diberikan oleh Ahmad Fuadi ini. Setelah belyau, peserta berkesempatan menerima dan menyerap empat orang guru yang menjadi novelis dan tampil sebagai narasumber pada webinar ini.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar