MESKIPUN kita belum mengalaminya, tetaplah wajib kita waspada. Ini informasi berharga yang mungkin orang lain sudah merasakan sakitnya. Saya ulang ulas dan informasikan di halaman ini karena boleh jadi nanti akan menjadi giliran kita mendapat nasib sial begini. Sampai-sampai teman yang menyampaikan peringatan ini menuliskan begini, "AWAS, ini peringatan penting."
Peringatan itu datang dari seorang teman yang sama-sama berada di grup WA. Dari manapun datangnya informasi, setelah kita saring dan itu bukan berita bohong (hoax) sebaiknya kita terima karena itu pasti berguna. Kita setuju, dimanapun kita berada, wajiblah waspada karena di negeri tercinta ini, sebanyak orang baik dan cerdas sebegitu banyak pula orang jahat dan kelihatannya pintar.
Modus penipuan yang menimpa teman ini memang tidak langsung kelihatan. Awalnya dia dihubungi seseorang. Seorang pemuda. Mengaku seorang mahasiswa yang akan melaksaakan penelitian untuk skripsi. Lalu dia minta bantu, katakanlah untuk mengisi semacam angket atau survey.
Untuk keperluan ini dia katakan perlu KTP. Dia meminjam KTP lalu difoto segala. Saat itulah sesungguhnya kita sudah terkena tipu. Tentu saja, jika kita tidak mengenal sama-sama sekali orang ini. singkat cerita, belakangan teman yang merasa berbuat baik ini dihubungi oleh seseorang atau lembaga yang meminta angsuran utang. Nah, lho. Di sinilah dia baru tahu kalau dia sudah tertipu.
Maka mari kita saling mengingatkan. Jika ada pemuda atau siapa (orang tua juga, mungkin) yang mengatasnamakan dirinya dari Universitas / Perguruan Tinggi tertentu, atau mengatasnamakan sebuah organisasi lalu meminta kita untuk menunjukkan KTP dengan alasan sebagai bahan untuk skripsi/ tesis atau bentuk survey lainnya, lalu akan akan memoto KTP kita, maka berhati-hatilah. Sebaiknya langsung kita tolak saja. Apa lagi, itulah pertama kali kita mengenalnya. Bahkan jika dia memberi/ menjanjikan memberi uang terima kasih, justeru kita lebih waspada lagi.
Sudah banyak terjadi, ternyata KTP kita tersebut akan digunakan untuk mengajukan pinjaman secara online yang saat ini juga begitu banyak. Ada banyak perorangan atau lembaga yang saat menawarkan pinjaman dengan bunga rendah. Bahkan di tahap awal, jika tidak waspada kita tertipu seolah-olah pengembaliannya tanpa bunga.
Ternyata pinjaman online yang marak ditawarkan secara online ini nantinya akan membuat peminjamnya menderita dan kesusahan. Ternyata setelah kita (KTP) terbukti ada pinjamnan dan uangnya sudah ditransfer --bukan ke kita-- maka saat pembayaran tiba, saat itulah segala mala petaka akan tiba. Kita (yang punya KTP) yang akan menanggung deritanya. Mereka (yang memberi pinjaman) akan dengan segala cara memaksa kita untuk membayarnya. Maka, tetaplah lebih baik waspada dan berhati-hati agar tidak tertipu.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar