BANYAK komentar disampaikan para pakar berkenaan pendidikan, khususnya dikaitkan dengan keadaan saat ini, saat masih maraknya pandemi covid-19 ini. Sejak corona ada di negara kita, Maret 2020 lalu, bangsa kita dibuat kalangkabut oleh virus yang sangat menakutkan ini. Kaitannya dengan pendidikan, covid-19 telah mengubah hampir semua kelaziman selama ini menjadi sesuatu yang baru. Sistem pembelajaran tatap muka yang selama ini diterapkan di sekolah harus berubah menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik dengan daring maupun luring.
Surat Edaran (SE) Sekjend No 15 Tahun 2020 tentang "Pedoman Pelaksanaan Belajar dari Rumah Selama Darurat Bencana Covid-19 di Indonesia" yang ditujukan kepada Gubernur dan Bupati/ Wali Kota se-Indonesia untuk memastikan pemenuhan hak peserta didik agar tetap mendapat layanan pendidikan selama covid-19 sudah dijalankan sejak awal Tahun Pelajaran baru 2020/ 2021, medio Juli kemarin. Mengikuti SE itu ada peserta didik yang tetap harus di rumah seperti sejak Maret itu --karena masih zoba merah/ kuning-- dan ada juga yang diizinkan ke sekolah (bertatap muka) dengan persyaratan protokoler kesehatan bagi daerah dengan status zona hijau.
Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tetap wajib mematuhi ketentuan yang sudah berlaku selama ini dan berlaku di semua tempat. Termasuk di sekolah. Hal-hal yang berkaitan dengan arahan kewajiban menjaga kesehatan seperti, 1). Selalu memakai masker; 2). Rajin mencuci tangan; 3). Hindari kerkerumun; 4). Terus dan khusyu' berdoa; 5). Selalu berpikir positif; 6) Rajin berolahraga; 7) Makan yang seimbang; dst...itu harus tetap diberlakukan. Benar-benar cara baru berbanding sebelum covid-19 ini hadir bersama kita.
Lalu bagaimana kita sebagai guru yang suka-tak suka tidak akan bisa menghindari tugas dan tanggung jawab kita di bidang pendidikan. Kepada kita tetaplah akan disandarkan harapan, bagaimana keberlangsungan pendidikan tetap berjalan. Kreativitas dan aktivitas guru benar-beanr dituntut oleh situasi yang ada saat ini. Benar, hanya guru-guru kreatif dan inovatif yang akan lebih leluasa meneruskan harapan masyarakat ini.
Seorang praktisi pendidikan yang juga sebagai Ketua Umum JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) Indonesia, Mohammad Zahri memberikan pencerahan berkaitan peran guru dalam usaha untuk keberhasilan pendidikan di musim pandemi covid-19 ini. Melalui grup WA sekolah-sekolah di bawah JSIT dia berbagi informasi bagaimana dan seperti apa sejatinya guru agar tetap sukses menelorkan keberhasilan pendidikan.
Menurut Mohammad Zahri ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
1. Kunci keberhasilan pendidikan di era pandemi ini yaitu adanya guru yang bertanggungjawab dan orang tua yang kooperatif dan proaktif. Tidak dapat dibantah, dengan PJJ yang mengharuskan anak-anak tetap di rumah dan para guru di sekolah, maka peranan orang tua dan guru sangatlah menentukan.
Guru yang mandiri dan penuh dedikasi untuk terus mengabdi membaguskan budi anak-anak muridnya. Orgtua tentu diharapkan ikut menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah, mendampingi anak belajar, dan menjadi teladan dalam pembentukan akhlaq dan sikap anak.
2. Pribadi guru yang tulus dan istiqomah akan memancarkan kekuatan dan pengaruh pada pribadi murid-muridnya. Hal ini, menurut M. Zahri penting kerana proses pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk mwnghubungkan manusia dengan penciptanya melalui ilmu yang akan melahirkan iman, amal, dan ketaqwaan.
3. Kemampuan guru dalam penguasaan teknologi perlu terus diasah. Ini tentu penting karena akan semakin kaya dan tumbuh menjadi guru pembelajar yang cepat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Penguasaan teknologi akan mendorong pelayanan pendidikan lebih optimal, sehingga capaian proses pendkdikan tetap akam bermutu.
Tentu bisa kita tambahkan dengan beberapa komponen lain yang akan saling berpengaruh dalam keberhasilan pendidikan. Sarana prasarana yang memadai adalah komponen penting lainnya yang mempengaruhi kreativitas dan aktivitas guru. Sangat tidak mungkin kegigihan guru akan berhasil sesuai target jika tidak didukung oleh ketersediaan sarana prasarana yang memadai.
Mari kita terus berbuat demi keberhasilan pendidikan. Covid-19 yang tidak akan bisa dielakkan pengaruhnya, haruslah kita terima sebagaimana saat ini sudah kita lakukan.***
Juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar