Sabtu, 13 Juni 2020

Catatan Malam Ahad: Bawa Cucu dan Nenek Cucu

SABTU --13/06/2020-- malam, ini kami --saya dan isteri-- tidak ke Kampung Bukit, rumah mertua. Orang tua isteri saya. Biasanya, setiap malam Ahad kami sepakat ke rumah tua untuk beristirahat. Beristirahat? Ya, setelah sepekan menggeluti pekerjaan, disediakan satu kesempatan untuk melepaskan ketegangan. Itulah maksudnya. Istirahat di akhir pekan.

Sabtu malam atau sore, jarang-jarang kami keluar dengan tujuan lain kecuali ke rumah Ayah-Emak. Kalau ada rencana makan-makan keluar biasanya mengajak kedua sepuh itu. Begitulah isteri saya, sangat hormat kepada kedua orang tuanya. Juga perhatian kepada saudar-saudaranya.

Malam Ahad, atau Sabtu sore jika sepakat tidak makan di rumah, barulah ke tempat lain selain ke rumah mertua. Tapi malam ini tidak ada acara makan-makan di luar namun kami keluar. Hanya JJM (jalan-jalan malam) saja. Cucu kami, yang memang selalu lebih banyak bersama kami malam ini minta ke rumah Nyang, katanya. Dan nenek malam ini berkeinginan pula berkeliling-keliling Tanjungbalai Karimun. Masalah makan di luar, bukanlah rencana.

Sesungguhnya bakda magribnya, cucu kami, si Akiif itu sudah menyampaikan keinginannya. Seperti malam-malam Ahad sebelumnya, sasarannya adalah rumah Nyang di Kampung Bukit sana. Itulah orang tua Nenek, isteri saya. Di sana, cucu kami selalu suka karena bisa bertemu saudaranya untuk bermain bersma. Di sana ada Adira dan Amira, anak Era, adiknya isteri saya yang hidup serumah dengan kedua orang tua. Jika Ani, Zahar dan Azmi (adik-adik isteri saya) ikut berkumpul dan membawa anak-anaknya semua, begitu ramainya Akiif punya teman (saudra) bermain. Anik, punya dua anak. Zahar pounya satu anak. Azmi juga dua anak seperti Era. Semuanya ada di sini kecuali satu orang adiknya, Sabariah yang hidup bersama suaminya di Jepang.

Itulah sebabnya cucu kami Akiif selalu berharap ke sana, ke rumah Nyangnya setiap Malam Ahad. Bertemua ramai saudara-saudaranya. Dan bagi kami berdua, semata menghormati kedua orang tua yang masih ada. Orang tua saya sendiri sudah lama tiada. Tinggal mertualah yang bisa saya jadikan tumpuan hormat kepada orang tua yang masih hidup. Untuk yang sudah tiada, tinggal berkirim doa.

Tapi malam ini, tadi harapan cucu mau ke sana sudah dijawab neneknya, kami tidak ada rencana ke sana. Malam ini akan di rumah saja. Wajah 'ngambek' yang ditampilkan cucu kami, tidak cukup membuat nenek luruh. Nenek dan saya sendiri sepakat untuk istirahat di rumah saja sambil membaca atau menulis.

Namun, akhirnya kami mengabulkan juga permintaan Akiif, cucu laki-laki menjelang tujuah tahun itu. Itulah, kami keliar rumah juga setelah Isya tadi. Dengan tujuan membawa cucu saya akhirnya keluar juga. Tentu bersama nenek. Itu berarti, membawa cucu dan nenek. Kami berkelilig dari rumah melalui Jalan Poros arah Masjid Agung, lalu berbalik menuju arah ke Tanjungbalai Karimun untuk teruske Coastal Area. Inilah salah satu distinasi wisata daerah di Kota tanjungbalai Karimun.

Hanya dalam waktu yang pendek saja kami sudah kembali ke rumah. Kata nenek, dia sangat letih setelah hingga sore tadi masih sibuk mempersiapkan rencana ujian untuk Senin lusa. Sebagai Ketua Panitia PAT (Pennilaian akhir Tahun) SMA Negeri 2 Karimun, dia memang harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk ujian (daring-luring) siswa Smandaka itu. Jadi, malam ini nenek ingin segera pulang. Tidur lebih awal, katanya. Semoga JJM yang sebentar tadi tetap menjadi kenikmatan kami bertiga.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

MUI Laksanakan Lomba Pidato Antar SLTA

MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karimun melalui Komisi Pendidikan dan Kaderisasi, Kamis (10/10/2024) melaksanakan kegiatan Lomba Pid...