Sabtu, 02 Mei 2020

Mengenang Hardiknas diantara Ramadhan dan Wabah Corona: 'Jangan Tidur, Sayang'


SPONTAN saja saya membuat coretan 'sentimentil' bergaya puisi pagi Sabtu (02/05/2020) ini. Saya tahu kalau hari ini adalah hari yang sangat penting bagi insan pendidik, guru Indonesia. Saya pun menyematkan tema pendidikan pada coretan pagi ini. Maksud saya untuk mengenang hari pendidikan yang lazim sudah tahunan diperingati setiap tanggal seperti hari ini, Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional).

Kita –maaf, saya membawa-bawa Anda ke dalam catatan saya ini-- mengenang hari ini sebagai Hari Pendidikan Nasional yang mustahil akan kita lupakan. Hari yang oleh bangsa dan Negara kita sudah diabadikan untuk mengenang para tokoh pendidik bangsa. Dan meskipun punca tanggal hari ini diambil dari tanggal lahir seorang Tokoh Pendidikan Bangsa kita, Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara namun peringatan Hardiknas Indonesia setiap tahunnya adalah untuk mengenang jasa seluruh tokoh danb elemen pendidikan bangsa kita. Itulah yang dapat dan perlu kita lakukan sebagai bukti cinta kita kepada para pendahulu kita di bidang pendidikan.

Sebait puisi pendek berikut ini saya jadikan status di FB pagi ini. Banyak sesuatu yang ingin dibuat bersempena peringatan hari utama pendidikan kita pagi ini. Ini terasa menjadi sangat penting mengingat peringatan Hardiknas tahun 2020 ini berhimpitan diantara Ramadhan dan wabah corona yang telah memaksa kita banyak berubah. Ramadhan telah memupuk kesadaran kita akan peringatan hari bersejarah sebagaimana Ramadhan mengingatkan kita pada hari Kemerdekaan Negara kita. Di sisi sebelahnya, covid-19 yang membuat bangsa kita ikut menderita bersama ratusan Negara lainnya di dunia, telah menambah kesadaran kita untuk tetap mengenang sejarah bangsa, khususnya sejarah Pendidikan Bangsa kita.

Saya hanya bisa mempersembahkan coretan kecil ini, untuk mengingatkan kita bahwa Bangsa kita saat ini tengah menghadapi masalah yang amat besar di Hardiknas ini. Maka, janganlah kita sampai lalai. Jangan sampai kendur semangat kita. ‘Jangan Tidur, Sayang’ kata saya dalam coretan ini. 

KITA TIDAK BOLEH TIDUR, SAYANG

Di tengah wabah virus corona kita tetap tak bisa berpura lupa
Jangan tertidur, sayang
Tanpa mereka para pahlawan pendidikan bangsa
Bukan saja Bangsa ini tidak akan pernah merdeka
karena bodoh selamanya
Kita bahkan akan meneruskan generasi terjajah
lebih dari tiga ratus lima puluh tahun ke depannya
Janganlah tertidur, sayang
Hari ini, kita saling mengenang janji untuk bersiap mati demi pendidikan bangsa sendiri


Bersiap berkorban segala yang diminta
antara badan atau harta dan segala yang ada
Berikanlah, berikanlah apa saja karena anak-cucu menantinya
Kita tidak boleh tertidur, sayang
Secepatnya kita tumpahkan
Sekurang-kurangnya perhatian dan mata memandang
Ilmu pengetahuan yang terang yang sudah diturunkan jika harta terkuras sudah
Kita tidak boleh tertidur, sayang 
Tbk, 02052020

Harus diterima kenyataan saat ini bahwa covid-19 atau corona telah mengubah banyak hal di tengah-tengah kita. Tapi setiap perubahan yang terpaksa kita lakukan adalah untuk kebaikan dan perbaikan bangsa dan pendidikan kita. Tidak boleh sebaliknya. 

Bersama Ramadhan mulia yang akan membimbing kita hidup bersama corona, semoga Hardiknas kita adalah Hardiknas teristimewa dari Hardiknas lainnya pada masa-masa yang lalu. Mari kita ucapkan, SELAMAT MENGENANG HARI PENDIDIKAN NASIONAL, SEMOGA BANGSA KITA JAYA DAN AMAN SELAMANYA dengan cara kita terus berusaha berbuat yang terbaik untuk bangsa kita, khususnya untuk pendidikan bangsa kita.*** 
 Juga di: https://mrasyidnur.gurusiana.id/article/2020/5/mengenang-hardiknas-di-tengah-wabah-corona-jangan-tidur-sayang-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Pesan Gubernur Saat Menutup Resmi STQH ke-11 Provinsi Kepri

GUBERNUR Kepri, H. Ansar Ahmad, menutup secara resmi perhelatan STQH (Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits) XI Tingkat Provinsi Kepri tahun 20...