Rabu, 27 September 2017

Terima kasih, MKKS

'TERIMA kasih.' Kami pikir itulah kalimat, salah satunya yang perlu disampaikan kepada MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMA/ MA se-Kabupaten Karimun. Saya, Bu Pab (Dra. Heni Riawati, MMPd), Pak Sugiman dan Bu Yessi diundang oleh MKKS pada pertemuan bulanan mereka pada hari Selasa (16/09/2017) lalu. Sebagai mantan Kepala Sekolah yang dulu selalu bersama dalam pertemuan-pertemuan MKKS, kami memang merasa bangga, masih diberi waktu bersama dalam pertemuan para Kepala Sekolah. Label acaranya, tentu saja ada embel-embel 'perpisahan' antara kami dengan mereka yang masih diberi amanah sebagai pimpinan sekolah, selain pertemuan rutin mereka.

Sesungguhnya kami sudah hampir lupa kalau masih ada acara perpisahan begini yang akan kami ikuti. Maklum saja, sudah hampir satu tahun juga kami meninggalkan jabatan sebagai peneraju sekolah. Saya, misalnya, tersebab akan pensiun pada April 2017, bu Pab sudah sejak sebelumnya dimutasi ke Dinas Pendidikan Kabuaten Karimun, Pak Sugiman sudah tidak mau lagi menjadi Kepala Sekolah walaupun belum akan pensiun sementara Bu Yesi memang sudah saatnya berganti jabatan dari Kepala Sekolah kembali menjadi guru biasa di sekolah swasta Mahabodhi. Dan ada dua orang lagi sebenarnya yang diundang karena sudah tidak juga menjadi Kepala Sekolah, Pak Rustam dan Pak Arbed. Tapi kedua bapak-bapak ini tidak bisa hadir. Kesemua kami sudah tidak lagi menjadi Kepala Sekolah sejak Februari lalu.

Dengan keputusan gubernur untuk memutasi dan atau merotasi para Kepala Sekolah se-Provinsi Kepri di awal tahun itu, kami di Karimun pun ikut dalam pusaran itu. Yang beralih tugas, bekerja di tempat baru. Yang bertahan di sekolah, jadilah guru biasa. Sementara yang pensiun, tentu saja berkesibukan dengan kegiatan lain. Namun satu hal yang sama di antara kami adalah bahwa kami tidak lagi menjadi Kepala Sekjolah yang berarti tidak lagi akan ikut dalam kegiatan-kegiatan MKKS.

Maka ketika kami diundang oleh pengurus untuk hadir dalam pertemuan mereka, tentulah kami senang dan bangga. Terima kasih, itulah ucapan kami tentunya. Mengapa? Karena secara resmi kami akan berkesempatan untuk meminta maaf atau saling memberi maaf dalam forum resmi sesama Kepala Sekolah. Juga, ada kesempatan resmi untuk saling memberi dan menerima kesan-pesan selama bersama begitu lama ketika dulu sama-sama Kepala Sekolah. Sekali lagi, terima kasih, bapak-ibu Kepala Sekolah yang masih diberi kepercayaan oleh Pemerintah untuk mengelola sekolah.

Kalau boleh berpesan, teruslah diterajui sekolah sesuai aturan yang ada. Kalau perlu melebihi harapan masyarakat dan Pemerintah: lahirnya sekolah yang bermutu. Sekolah bermutu hanya ada jika para pengeloa sekolah bersama warga sekolah dan masyarakat kompak bersama mengurus sekolah. Itulah kunci pokoknya. Kami (yang di luar) akan terus berdao semoga Bapak- Ibu Kepala Sekolah sukses memimpin sekolah demi masyarakat dan bangsa kita.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...