Minggu, 18 September 2016

Belajar Politik di Musis

INI bagus, mereka menggelar kegiatan layaknya Pemilu (Pemilihan Umum) yang diselenggarakan KPU (Komisi Pemilihan Umum) di sebuah negara. Pasti kita sepakat, itu adalah kegiatan penting dalam melaksanakan demokrasi di sekolah. Pemilu Osis, itulah nama kegiatannya. Kegiatan tahunan dalam rangka pemilihan dan penggantian pengurus Osis.
Mereka, anak-anak muda masa depan bangsa, melakukannya di sekolah, di Sabtu (17/09) pagi yang cerah itu. Biasanya di setiap Sabtu seperti itu, mereka mengikuti kegiatan Senam Kesegaran Jasmani, sesuai program sekolah di setiap akhir pekan. Seperti sekolah-sekolah lainnya, SMA Negeri 3 Karimun harusnya melaksanakan kegiatan senam bersama itu di pekan ketiga September 2016. Tapi Sabtu itu tidak, karena ada kegiatan penting, Pemilu Osis itu. Sesuai kalender Osis sekolah ini, bulan September adalah penggantian pengurus Osis.

Pemilu Osis ini bertujuan untuk memilih calon Ketua Osis dan Wakil Ketua Osis untuk masa bakti 2016/ 2017. Ada tiga calon ketua dan tiga orang pula calon wakilnya. Untuk setiap calon yang mendapatkan suara terbanyak, itulah pasangan yang akan menjadi ketua pengurus Osis dan wakilnya sekaligus sebagai Ketua dan Wakil Ketua Tim Formatur dalam menentukan kepengurusan Osis periode ini.

Pemilu Osis ini bermula dari kegiatan Musis (Musyawarah Siswa) yang dilaksanakan satu pekan sebelumnya. Hari Sabtu sebelumnya itu, dalam satu musyawarah siswa yang dilaksanakan oleh pengurus MPK (Musyawarah Perwakilan Kelas) bersama pengurus Osis 2015/ 2016 disepakati pelaksanaan Pemilu Osis seperti yang dilaksanakan itu. Pada kegiatan Musis itu juga dibahas laporan pertanggungjawaban kepengurusan Osis periode berjalan. Sekaligus diputuskan pelaksanaan Pemilu Osis ini.

Tentu saja kita bangga dengan dua kegiatan ini, Musis dan Pemilu Osis. Mereka yang nota bene adalah generasi muda bakal pengganti generasi tua yang kini ada, telah menunjukkan kemampuannya dalam berpolitik ala siswa. Mereka benar-benar belajar berpolitik dalam organisasi satu-satunya yang ada di sekolah. Sesuai bimbingan guru Pembina Osis, mereka memulai kegiatan dengan acara Musis yang berlangsung satu hari penuh.

Pada Musis dibahas dengan jelimet Laporan Pertanggungjawaban pengurus Osis. Musis yang dibuat layaknya sidang parlemen, dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah. Pada Musis, selain pengurus Osis dan MPK, juga ikut diundang perwakilan alumni sekolah ini.

Dari Musislah lahirnya berbagai kesepakatan tentang pelaksanaan pemilu Osis. Selama sepekan sejak Musis, para panitia menyiapkan segala sesuatu untuk pelaksanaan Pemilu Osis. Dimulai dari penjaringan kandidat calon ketua dan wakilnya. lalu satu hari menjelang Pemilu, diadakan penyampaian visi-mnisi oleh calon ketua dan wakilnya. Barulah kegiatan Pemilu Osis itu dilaksanakan.

Walaupun namanya Pemilu Osis, hanya untuk kepengurusan Osis, namun tata tertib yang mereka sepakati, para guru dan pegawai TU juga mempunyai hak suara. Jadi, dari Kepala Sekolah hingga kesemua guru dan pegawai, ikut berpartisipasi dalam Pemilu Osis ini. Bagi guru, tentu saja ini sebagai sebuah penghargaan oleh para siswa yang akan memilih pengurusnya. Yang penting lagi, selain merreka akan mendapatkan pemimpin Osis yang baik, mereka juga telah mencoba untuk belajar berpolitik di sekolahnya. Dan semua itu bermula dari Musis itu.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar

Postingan Terbaru

Ramadan, Puasakah Aku?

Sudah kutahan tidak makan seharian Sudah kutahan pula tidak minum seharian Lama, sangat lama Sedari imsak hingga ke tennggelam surya ...