JUMAT malam (01/ 05) bertempat di Mapolres Karimun berlangsung acara doa selamat yang diisi juga dengan yasinan dan tausiah agama. Bagi masyarakat Karimun secara umum, kegiatan ini tidak ada yang istimewa. Tapi sebuah iustitusi dengan pucuk pimpinan (Kapolres) beragama non Islam, tentu saja ini cukup istimewa. Seorang penganut Nasrani yang taat melaksanakan langsung acara keagamaan yang keseluruhannya bernuansa Islami.
Keistimewaan acara yang juga diisi dengan pemberian santunan anak yatim dari salah satu Pesantren di Pulau Karimun itu adalah karena Pak Kapolres yang nota bene adalah pejabat beragama Kristen tampak begitu 'khusyuk' dalam melaksanakan kegiatan keagamaan Islam ini. Dia langsung memimpin dan memberikan sambutan pada acara yang dihadiri oleh jamaah muslim itu. Pak Suwondo sendiri hadir dengan stelan muslim: berkemeja putih dan peci hitam yang sama dengan kebanyakan jamaah lain malam itu.
Dalam sambutan sebelum proses acara dimulai, dia bahkan memulai salam dengan ucapan 'asalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh' itu, Pak Kapolres menjelaskan bahwa program keagamaan ini memang akan terus dilaksanakan, sekurang-kurangnya dalam dua atau tiga bulan sekali. "Kita ingin terus menjaling dan memupuk silaturrahmi antara keluarga besar Polri di Karimun ini dengan masyarakat di sini," katanya. Pak AKBP Suwondo Nainggolan memang selalu berusaha menyatu dengan masyarakat Karimun yang nota bene mayoritas Islam. Dia sama sekali tidak canggung berdinas di daerah dengan masyarkat yang memang kuat menjalankan nilai-nilai agama (Islam) itu.
Satu misi (program) yang sejak awal bertugas di Kabupaten Karimun dicanangkan Kapolres yang dimutasi dari Polda Metro Jaya itu adalah Karimun yang Bersih dari Narkoba. Dia membuat singkatan jargonnya ini dengan sebutan Karimun Bersinar. Satu jargon yang indah disebut dan mulia dalam rencana. Akan berhasilkah? Inilah yang pada setiap kesempatan berpidato atau memberikan sambutan, Pak Kapolres senantiasa mengingatkan dan mengajak untuk memerangi penyalahgunaan narkoba. Negara kita memang sudah sangat gawat-darurat narkoba.
Jika narkoba itu saat ini sudah bagaikan air bah yang tengah dan akan menyerang negara dan daerah kita, maka tidak ada jalan lain bagi bangsa ini selain untuk memperkokoh tanggul penahan serangan air bah narkoba ini. Kita tahu, dari anak kecil (usia SD) sampai ke orang tua-tua bau tanah sudah sangat banyak yang terindikasi serangan narkoba. Generasi bangsa ini memang sedang terancam oleh peredaran narkoba. Bahkan oleh para bandar narkoba, peredaran narkoba tidak lagi sekadar narkobanya saja, bahkan narkoba saat ternyata sudah disusupkan dan diselipkan pada makanan tertentu. Ada yang dicampurkan dengan makanan dan ada juga pada minuman. Sungguh masif serangan narkoba saat ini.
Maka kata Pak Suwondo, Islam yang sudah mengharamkan narkoba, haruslah imej haram itu terus disosialisasikan kepada masyarakat. Istilah 'haram' itu biasanya sudah sangat ditakuti oleh masyarakat, maka teruslah dikatakan bahwa narkoba itu memang barang haram. "Kita harus memperkokoh tanggul pertahanan setiap diri kita agar tidak mudah diterjang narkoba. Iman adalah yang utama yang akan memperkuat benteng pertahanan kita," katanya malam itu bagaikan seorang ustaz yang bereramah.
Sebagai kabupaten yang berbatasan dengan negara tetangga (Malaysia dan Singapura) peredaran barang haram itu memang sangat tinggi di sini. Dua negara itu selama ini sudah menjadi pintu masuk yang mudah ke sini. Maka jika daerah ini ingin aman dari ancaman narkoba, kerja keras dan kebersaan antar elemen masyarakat memang diperlukan. Polisi adalah garda terdepan dan akan menjadi penentu berhasil-tidaknya harapan ini. Semoga misi Pak Kapolres untuk menjadikan Karimun Bersinar itu benar-benar terwujud.***
Keistimewaan acara yang juga diisi dengan pemberian santunan anak yatim dari salah satu Pesantren di Pulau Karimun itu adalah karena Pak Kapolres yang nota bene adalah pejabat beragama Kristen tampak begitu 'khusyuk' dalam melaksanakan kegiatan keagamaan Islam ini. Dia langsung memimpin dan memberikan sambutan pada acara yang dihadiri oleh jamaah muslim itu. Pak Suwondo sendiri hadir dengan stelan muslim: berkemeja putih dan peci hitam yang sama dengan kebanyakan jamaah lain malam itu.
Dalam sambutan sebelum proses acara dimulai, dia bahkan memulai salam dengan ucapan 'asalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh' itu, Pak Kapolres menjelaskan bahwa program keagamaan ini memang akan terus dilaksanakan, sekurang-kurangnya dalam dua atau tiga bulan sekali. "Kita ingin terus menjaling dan memupuk silaturrahmi antara keluarga besar Polri di Karimun ini dengan masyarakat di sini," katanya. Pak AKBP Suwondo Nainggolan memang selalu berusaha menyatu dengan masyarakat Karimun yang nota bene mayoritas Islam. Dia sama sekali tidak canggung berdinas di daerah dengan masyarkat yang memang kuat menjalankan nilai-nilai agama (Islam) itu.
Satu misi (program) yang sejak awal bertugas di Kabupaten Karimun dicanangkan Kapolres yang dimutasi dari Polda Metro Jaya itu adalah Karimun yang Bersih dari Narkoba. Dia membuat singkatan jargonnya ini dengan sebutan Karimun Bersinar. Satu jargon yang indah disebut dan mulia dalam rencana. Akan berhasilkah? Inilah yang pada setiap kesempatan berpidato atau memberikan sambutan, Pak Kapolres senantiasa mengingatkan dan mengajak untuk memerangi penyalahgunaan narkoba. Negara kita memang sudah sangat gawat-darurat narkoba.
Jika narkoba itu saat ini sudah bagaikan air bah yang tengah dan akan menyerang negara dan daerah kita, maka tidak ada jalan lain bagi bangsa ini selain untuk memperkokoh tanggul penahan serangan air bah narkoba ini. Kita tahu, dari anak kecil (usia SD) sampai ke orang tua-tua bau tanah sudah sangat banyak yang terindikasi serangan narkoba. Generasi bangsa ini memang sedang terancam oleh peredaran narkoba. Bahkan oleh para bandar narkoba, peredaran narkoba tidak lagi sekadar narkobanya saja, bahkan narkoba saat ternyata sudah disusupkan dan diselipkan pada makanan tertentu. Ada yang dicampurkan dengan makanan dan ada juga pada minuman. Sungguh masif serangan narkoba saat ini.
Maka kata Pak Suwondo, Islam yang sudah mengharamkan narkoba, haruslah imej haram itu terus disosialisasikan kepada masyarakat. Istilah 'haram' itu biasanya sudah sangat ditakuti oleh masyarakat, maka teruslah dikatakan bahwa narkoba itu memang barang haram. "Kita harus memperkokoh tanggul pertahanan setiap diri kita agar tidak mudah diterjang narkoba. Iman adalah yang utama yang akan memperkuat benteng pertahanan kita," katanya malam itu bagaikan seorang ustaz yang bereramah.
Sebagai kabupaten yang berbatasan dengan negara tetangga (Malaysia dan Singapura) peredaran barang haram itu memang sangat tinggi di sini. Dua negara itu selama ini sudah menjadi pintu masuk yang mudah ke sini. Maka jika daerah ini ingin aman dari ancaman narkoba, kerja keras dan kebersaan antar elemen masyarakat memang diperlukan. Polisi adalah garda terdepan dan akan menjadi penentu berhasil-tidaknya harapan ini. Semoga misi Pak Kapolres untuk menjadikan Karimun Bersinar itu benar-benar terwujud.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar